QS. An-Nisa Ayat 146
Dengan kata lain, ancaman Tuhan yang sangat keras itu tidak akan menimpa mereka, apabila mereka bertobat dan menyesali perbuatannya, kemudian melakukan perbuatan-perbuatan sebagai berikut:
1.Mereka betul-betul berusaha untuk melakukan amal saleh yang dapat menghilangkan noda kemunafikannya dengan selalu bersifat jujur, baik dalam berkata maupun dalam berbuat, dapat dipercaya, memenuhi janji, ikhlas terhadap Allah dan Rasul-Nya, dan tetap melakukan salat dengan khusyuk serta tekun, baik di hadapan orang maupun pada waktu sendiri-sendiri.
2.Berpegang teguh kepada ajaran Allah, yaitu meniatkan tobat dan amal saleh kepada keridaan Allah serta berpegang teguh pada Al-Qur'an, berakhlak mulia serta berperangai baik sesuai dengan ajaran Al-Qur'an, menjalani semua perintah dan menjauhi segala larangan Allah.
3.Mengikhlaskan diri kepada Allah yaitu memohon pertolongan hanya kepada-Nya, baik pada waktu senang atau dalam keadaan susah.
Apabila mereka melakukan ketentuan-ketentuan tersebut, maka Allah berjanji akan memasukkan mereka ke dalam barisan orang-orang mukmin di hari kiamat, karena mereka telah beriman, dan beramal seperti orang-orang mukmin, bahkan mereka itu akan diberi pahala seperti pahala yang diterima oleh orang-orang mukmin.
Surat An Nisaa' yang terdiri dari 176 ayat itu, adalah surat Madaniyyah yang terpanjang sesudah surat Al Baqarah. Dinamakan An Nisaa' karena dalam surat ini banyak dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita serta merupakan surat yang paling membicarakan hal itu dibanding dengan surat-surat yang lain. Surat yang lain banyak juga yang membicarakan tentang hal wanita ialah surat Ath Thalaq. Dalam hubungan ini biasa disebut surat An Nisaa' dengan sebutan: Surat An Nisaa' Al Kubraa (surat An Nisaa' yang besar), sedang surat Ath Thalaq disebut dengan sebutan: Surat An Nisaa' Ash Shughraa (surat An Nisaa' yang kecil).
Tujuan akhir Israel adalah perubahan rezim di Iran, dengan asumsi yang keliru bahwa pemerintah Iran yang melepaskan diri dari konflik dengan Israel akan mengubah Palestina, menjadi domba yang tidak berdaya
Ketika ditanya oleh Abu Bakar tentang Umar, Utsman menjawab: Semoga Allah memberi pengetahuan kepada saya tentang dia. Dia adalah orang yang batinnya lebih baik daripada lahirnya.
Bagi kaum Rafidah, sunnah bukanlah seperti yang dimiliki orang Sunni. Sunnah, menurut pengertian mereka, adalah hadis yang diriwayatkan oleh Para imam yang mashum (suci dari dosa).
Salah satu kepercayaan kaum Rafidah adalah meyakini, Allah mengalami bada. Berarti Allah pernah bersifat bodoh, lupa dan alpa. Maha suci Allah dari perkataan mereka yang angkuh dan takabur itu.
Pokok-pokok pandangan Sunni antara lain bahwa al-Quran adalah kalam Ilahi yang bukan makhluk. Bahwa kaum beriman akan melihat Allah di surga seperti melihat bulan purnama di waktu malam.