QS. As-Saffat Ayat 149

فَاسۡتَفۡتِهِمۡ اَلِرَبِّكَ الۡبَنَاتُ وَلَهُمُ الۡبَنُوۡنَۙ‏
Fastaftihim ali Rabbikal banaatu wa lahumul banuun
Maka tanyakanlah (Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah), "Apakah anak-anak perempuan itu untuk Tuhanmu sedangkan untuk mereka anak-anak laki-laki?"
Juz ke-23
Tafsir
Kisah para nabi ini menjadi pelajaran bagi generasi sesudahnya. Mereka, seperti halnya Nabi Muhammad, diutus untuk menyampaikan risalah tauhid kepada umatnya, mengajak mereka untuk mengesakan Allah dan menyucikan Allah dari hal-hal yang tidak patut. Maka tanyakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada mereka yang ingkar dari umatmu, apakah mereka menisbatkan anak-anak perempuan itu untuk Tuhanmu sedangkan untuk mereka sendiri mereka memilih anak-anak laki-laki?
Allah meminta Nabi Muhammad agar menanyakan kepada kaum kafir Mekah tentang kepercayaan mereka bahwa Allah punya anak, dan anaknya itu perempuan, padahal anak perempuan itu dalam pandangan mereka rendah, sebagaimana firman Allah:

Padahal apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, wajahnya menjadi hitam (merah padam), dan dia sangat marah. (an-Nahl/16: 58)

Yang mulia dalam pandangan mereka adalah anak laki-laki, karena anak laki-laki itu mampu berperang dan membela mereka serta mengharumkan nama keluarga. Karena itu mereka mengambil anak laki-laki sedangkan anak perempuan mereka nisbahkan kepada Allah. Dengan demikian, mereka berdasarkan pandangan yang keliru dan mau menang sendiri. Pembagian menurut kepercayaan mereka itu menjadi tidak adil, sebagaimana dinyatakan ayat berikut:

Apakah (pantas) untuk kamu yang laki-laki dan untuk-Nya yang perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. (an-Najm/53: 21-22).

Pemberian anak perempuan, yang mereka pandang rendah, kepada Allah dan anak laki-laki untuk mereka, berarti mereka merendahkan Allah. Pertanyaan yang diminta Allah untuk diajukan Nabi Muhammad kepada kaum kafir Mekah itu sekaligus mengandung arti bahwa pandangan mereka itu salah. Dalam pandangan Allah tidak ada perbedaan laki-laki dan perempuan. Yang membedakan manusia hanyalah takwanya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. As-Saffat
Surat Ash Shaaffaat terdiri atas 182 ayat termasuk golongan surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Al An'aam. Dinamai dengan Ash Shaaffaat (yang bershaf-shaf) ada hubungannya dengan perkataan Ash Shaaffaat yang terletak pada ayat permulaan surat ini yang mengemukakan bagaimana para malaikat yang berbaris di hadapan Tuhannya yang bersih jiwanya, tidak dapat digoda oleh syaitan. Hal ini hendaklah menjadi i'tibar bagi manusia dalam menghambakan dirinya kepada Allah.