QS. As-Saffat Ayat 150

اَمۡ خَلَقۡنَا الۡمَلٰٓٮِٕكَةَ اِنَاثًا وَّهُمۡ شٰهِدُوۡنَ
Am khalaqnal malaaa'i kata inaasanw wa hm shaahiduun
atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan sedangkan mereka menyaksikan(nya)?
Juz ke-23
Tafsir
Atau tanyakanlah kepada mereka apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat sebagai hamba Allah berupa makhluk berjenis kelamin perempuan, sedangkan mereka menyaksikan hal itu? Sungguh, mereka akan diminta pertanggungjawaban di akhirat atas tuduhan mereka itu (Lihat pula: Surah az-Zukhruf/43: 19).
Anak perempuan yang mereka maksud sebagai anak Allah adalah malaikat. Lalu Allah memperkeras bantahan-Nya dengan mempertanyakan lebih lanjut apakah mereka menyaksikan ketika Allah menciptakan atau melahirkan malaikat sebagai anak perempuan-Nya. Mereka tidak punya bukti apa-apa tentang hal itu, begitu juga bukti lain yaitu wahyu. Dengan demikian pandangan mereka itu salah, dan merupakan ucapan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan karena dosanya amat besar, sebagaimana dinyatakan ayat berikut:

Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat hamba-hamba (Allah) Yang Maha Pengasih itu sebagai jenis perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan (malaikat-malaikat itu)? Kelak akan dituliskan kesaksian mereka dan akan dimintakan pertanggungjawaban. (az-Zukhruf/43: 19)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. As-Saffat
Surat Ash Shaaffaat terdiri atas 182 ayat termasuk golongan surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Al An'aam. Dinamai dengan Ash Shaaffaat (yang bershaf-shaf) ada hubungannya dengan perkataan Ash Shaaffaat yang terletak pada ayat permulaan surat ini yang mengemukakan bagaimana para malaikat yang berbaris di hadapan Tuhannya yang bersih jiwanya, tidak dapat digoda oleh syaitan. Hal ini hendaklah menjadi i'tibar bagi manusia dalam menghambakan dirinya kepada Allah.