QS. Ali 'Imran Ayat 154
Mereka, orang-orang munafik, menyembunyikan dalam hatinya apa yang tidak mereka terangkan kepadamu, Mereka berkata,"Sekiranya ada sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini, yakni seandainya Nabi mengikuti usul kita untuk menetap di Madinah, niscaya kita tidak akan dikalahkan dan teman-teman kita tidak akan dibunuh di sini. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, "Meskipun kamu ada di rumahmu,niscaya orang-orang yangtelah ditetapkan akan mati terbunuh itu keluar, juga ke tempat mereka terbunuh, karena waktu dan tempat kematian sudah ditetapkan Allah. " Allah berbuat demikian untuk menguji apa yang ada dalam dadamu, kuat atau lemahlah imanmu, dan untuk membersihkan berbagai macam dosa apa saja yang ada dalam hatimu, Dan Allah Maha Mengetahui isi hati walaupun tanpa melalui ujian.
Pertama: Golongan yang menyadari bahwa terpukulnya mereka dalam Perang Uhud disebabkan kekeliruan mereka berupa kurangnya disiplin terhadap komando Rasulullah selaku komandan pertempuran. Mereka tetap yakin dan percaya pada pertolongan Allah berupa kemenangan bagi orang-orang yang beriman. Karena meskipun pada kali ini mereka mengalami malapetaka, namun Allah tetap akan membela orang-orang yang beriman. Golongan inilah yang memperoleh nikmat kantuk itu.
Kedua: Golongan yang lemah imannya karena diliputi rasa kekhawatiran mereka belum begitu yakin kepada komando Rasulullah karena kemunafikan yang telah bersarang di hati mereka. Golongan kedua inilah yang menyangka yang bukan-bukan terhadap Allah dan Muhammad seperti sangkaan orang-orang jahiliah. Antara lain mereka menyangka kalau Muhammad benar-benar seorang Nabi dan Rasul, tentu ia dan sahabatnya tidak akan kalah dalam Perang Uhud. Mereka berkata untuk melepaskan tanggung jawab, "Apakah kita ada hak campur tangan dalam urusan ini?" Katakanlah hai Muhammad, "Semua urusan ini adalah di tangan Allah."
Mereka banyak menyembunyikan hal-hal yang tidak mereka lahirkan kepadamu, mereka berkata, "Sekiranya ada hak campur tangan pada kita, niscaya kita tidak akan dikalahkan di sini." Tetapi katakanlah kepada mereka andaikata mereka berada di dalam rumah masing-masing dengan tidak ikut berperang, tetapi kalau sudah ditakdirkan akan mati di luar rumah, maka mereka pasti akan mati juga di tempat yang sudah ditentukan. Semua kejadian ini adalah untuk menguji apa yang tersimpan di dalam dada kaum Muslimin dan untuk membersihkan hati mereka dari keraguan yang dibisikkan oleh setan, sehingga bertambah kuatlah keimanan dalam hati mereka. Allah Maha Mengetahui isi hati mereka.
Surat Ali 'Imran yang terdiri dari 200 ayat ini adalah surat Madaniyyah. Dinamakan Ali 'Imran karena memuat kisah keluarga 'Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa a.s., persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam a. s., kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam puteri 'Imran, ibu dari Nabi Isa a.s. Surat Al Baqarah dan Ali 'Imran ini dinamakan Az Zahrawaani (dua yang cemerlang), karena kedua surat ini menyingkapkan hal-hal yang disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian dan kelahiran Nabi Isa a.s., kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. dan sebagainya.
Bacaan selawat asyghil pertama kali dicetuskan oleh Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo. Kata asyghil, dalam bahasa Arab berarti sibuk.
Bacaan doa agar tidak hujan bisa diamalkan jika turunnya hujan justru merugikan diri kita. Doa ini dikenal juga sebagai doa agar dihindarkan dari hujan yang merusak.
Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.