QS. Asy-Syu'ara' Ayat 169

رَبِّ نَجِّنِىۡ وَاَهۡلِىۡ مِمَّا يَعۡمَلُوۡنَ‏
Rabbi najjjinii wa ahlii mimmmaa ya'maluun
(Luth berdoa), "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dan keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan."
Juz ke-19
Tafsir
Melihat sikap kaumnya yang tidak berubah bahkan menjadi-jadi, Nabi Lut memohon keselamatan dari Allah dengan berdoa, "Ya Tuhanku selamatkanlah aku dan keluargaku dan pengikutku yang beriman dari akibat perbuatan yang mereka kerjakan.
Nabi Lut berdoa kepada Allah agar ia dan keluarganya dilepaskan dari azab yang akan menimpa kaumnya akibat perbuatan-perbuatan mereka yang keji itu. Ia juga memohon agar dijauhkan dari azab Allah, baik di dunia maupun di akhirat.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.