kecuali jalan ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan hal itu (sangat) mudah bagi Allah.
Juz ke-6
Tafsir
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kezaliman dengan mempersekutukan Allah, maka Allah tidak akan mengampuni mereka, dan tidak pula akan menunjukkan kepada mereka jalan, kecuali jalan ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan hal itu, yakni memasukkan mereka ke neraka Jahanam, adalah sangat mudah bagi Allah, sebab Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
. Di samping orang Yahudi itu dicap sebagai orang kafir, mereka dicap pula sebagai orang yang zalim. Memang demikianlah halnya orang-orang kafir itu. Mereka zalim terhadap diri sendiri, zalim terhadap kebenaran dan zalim terhadap orang lain. Zalim terhadap diri sendiri karena mereka tetap tidak mau menerima kebenaran, meskipun bukti telah menunjukkan dengan jelas kesesatan mereka. Dan karena memperturutkan hawa nafsu dan keinginan untuk mempertahankan kedudukan dan menguasai harta kekayaan, akhirnya mereka sendirilah yang rugi. Zalim terhadap kebenaran karena mereka selalu berusaha menutupinya dan menyembunyikan agar tidak tersebar di kalangan manusia, dan agar mereka sajalah yang benar dan dipuja-puja. Zalim terhadap orang lain (masyarakat) karena dengan tindakan-tindakan mereka, orang yang seharusnya dapat menikmati kebenaran tetap dalam kesesatan dan terhalang dari merasakan nikmatnya, mereka berusaha mencegah orang yang ingin menyiarkannya kepada orang yang ingin memahami dan menganut agama yang membawa kebenaran. Orang yang demikian sifatnya dan demikian besar bahayanya bagi masyarakat, sudah sewajarnya mendapat kemurkaan Allah, dan wajar pula bila Allah tidak akan mengampuni mereka dan tidak akan menunjukkan kepada mereka, kecuali jalan ke neraka Jahanam tempat mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. Demikianlah keadilan Tuhan dan amat mudah bagi-Nya melaksanakan keadilan itu.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. An-Nisa Surat An Nisaa' yang terdiri dari 176 ayat itu, adalah surat Madaniyyah yang terpanjang sesudah surat Al Baqarah. Dinamakan An Nisaa' karena dalam surat ini banyak dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita serta merupakan surat yang paling membicarakan hal itu dibanding dengan surat-surat yang lain. Surat yang lain banyak juga yang membicarakan tentang hal wanita ialah surat Ath Thalaq. Dalam hubungan ini biasa disebut surat An Nisaa' dengan sebutan: Surat An Nisaa' Al Kubraa (surat An Nisaa' yang besar), sedang surat Ath Thalaq disebut dengan sebutan: Surat An Nisaa' Ash Shughraa (surat An Nisaa' yang kecil).
Ayat Ruqyah pengusir jin dan sihir ini perlu diketahui dan diamalkan oleh setiap muslim. Pada dasarnya ruqyah ini adalah jenis pengobatan atau teknik terapi penyembuhan dengan membacakan ayat-ayat Al-Quran.
Surat Ali Imran ayat 159 menjadi salah satu pedoman penting dalam Al-Quran yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan, seperti perintah untuk bersikap lemah lembut, saling memaafkan, serta anjuran untuk bermusyawarah
Ada beberapa sifat istri yang akan mendatangkan keberkahan dan kemudahan rezeki bagi suaminya. Sifat istri seperti apa itu, dan bagaimana penjelasannya?
Dari Zaid bin Khalid Al Juhaini bahwasanya dia berkata,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memimpin kami shalat Shubuh di Hudaibiyyah pada suatu malam sehabis turun hujan. Setelah selesai Beliau menghadapkan wajahnya kepada orang banyak lalu bersabda:
Tahukah kalian apa yang sudah difirmankan oleh Rabb kalian?
Orang-orang menjawab, Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.
Beliau bersabda: Allah berfirman: Di pagi ini ada hamba-hamba Ku yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir, orang yang berkata bahwa Hujan turun kepada kita karena karunia Allah subhanahu wa ta'ala dan rahmat-Nya, maka dia adalah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun yang berkata bahwa Hujan turun disebabkan bintang ini atau itu, maka dia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang.