QS. Asy-Syu'ara' Ayat 178

اِنِّىۡ لَـكُمۡ رَسُوۡلٌ اَمِيۡنٌۙ‏
Innii lakum Rasuulun amiin
Sungguh, aku adalah rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
Juz ke-19
Tafsir
Nabi Syuaib melanjutkan dakwahnya, "Sungguh, aku adalah rasul kepercayaan Allah yang diutus kepadamu.
Syuaib menyeru penduduk Madyan, seperti yang telah dilakukan oleh para nabi sebelumnya. Ia menerangkan kepada mereka bahwa tugasnya tidaklah untuk mencari harta kekayaan, kekuasaan, atau keuntungan duniawi. Oleh karena itu, ia tidak akan mengambil upah dari mereka untuk seruannya itu. Upahnya akan diberikan Allah yang telah mengutusnya.

Dalam Surah Hud/11 diterangkan pula bahwa Syuaib mengajak kaumnya agar mereka hanya menyembah Allah. Allah berfirman:

Dan kepada (penduduk) Madyan (Kami utus) saudara mereka, Syuaib. Dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. (Hud/11: 84).
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.