QS. Al-Mujadilah Ayat 19
Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan. (al-An'am/6: 112)
Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa orang-orang munafik yang diterangkan di atas adalah tentara dan pesuruh setan. Mereka berkumpul dan mengadakan perundingan rahasia untuk mengerjakan perbuatan dosa dan menimbulkan permusuhan di kalangan kaum Muslimin. Tujuan mereka melakukan usaha yang demikian adalah untuk menuruti hawa nafsu mereka. Tentara dan pesuruh setan itu adalah orang-orang yang durhaka kepada Allah. Orang-orang yang durhaka kepada Allah pasti akan binasa dan hancur, serta di akhirat akan dimasukkan ke dalam neraka.
Surat Al Mujaadilah terdiri atas 22 ayat, termasuk golongan surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Munaafiquun. Surat ini dinamai dengan Al Mujaadilah (wanita yang mengajukan gugatan) karena pada awal surat ini disebutkan bantahan seorang perempuan, menurut riwayat bernama Khaulah binti Tsa'labah terhadap sikap suaminya yang telah menzhiharnya. Hal ini diadukan kepada Rasulullah s.a.w. dan ia menuntut supaya beliau memberikan putusan yang adil dalam persoalan itu. Dinamai juga Al Mujaadalah yang berarti perbantahan.
Benarkah amalan puasa Syawal 6 hari di Bulan Syawal, pahalanya disetarakan dengan puasa setahun penuh? Apa saja keistimewaan puasa sunnah ini?
Nuansa Islam di Jakarta masih mengakar kuat. Ini dapat dilihat dari banyaknya masjid-masjid bersejarah yang hingga kini masih berdiri kokoh. Masjid-masjid berusia ratusan tahun, masih ada di berbagai penjuru Jakarta.
Ayat Al Quran tentang Nabi Isa alaihissalam yang menjelaskan jalan yang lurus tertuang dalam Surat Ali Imran. Dalam ayat tersebut Nabi Isa AS dengan tegas menyatakan konsep tauhid.
Kapan puasa Syawal tahun 2025? Pertanyaan ini banyak dilontarkan umat Muslim setelah menjalani ibadah puasa Ramadan dan merayakan Idulfitri.
Kisah malaikat yang dipatahkan sayapnya ini terdapat di dalam Kitab Mukasyafatul Qulub karya Hujjatul Islam Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali Ath Thurthusy atau Imam Al Ghazali