QS. Taha Ayat 2

مَاۤ اَنۡزَلۡـنَا عَلَيۡكَ الۡـقُرۡاٰنَ لِتَشۡقٰٓى
Maaa anzalnaa 'alaikal Qur-aana litashqooa
Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah;
Juz ke-16
Tafsir
Wahai Nabi Muhammad, Kami, yakni Allah melalui Jibril, tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu agar engkau menjadi susah akibat ditolak dan dimusuhi kaummu atau dituntut untuk melaksanakan kewajiban di luar batas kemampuanmu.
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Al-Qur'an itu diturunkan bukanlah untuk menyusahkan dan mencelakakan. Bagi Nabi Muhammad saw, ayat ini adalah sebagai hiburan. Ditegaskan bahwa Al-Qur'an itu diturunkan kepadanya bukanlah untuk menyusahkan, juga bukan untuk dipaksakan kepada orang-orang yang keras kepala, tetapi Al-Qur'an diturunkan kepadanya untuk disampaikan kepada umatnya dan untuk menjadi peringatan kepada mereka tentang perbuatannya yang sesat. Kalau tugas Nabi Muhammad itu telah dilaksanakan dan dakwahnya telah dilakukan, tetapi umatnya masih juga membangkang dan tidak mau taat kepadanya, maka itu diserserahkan kepada Allah, karena kewajiban Nabi hanya menyampaikan apa yang menjadi tugasnya, sebagaimana firman Allah:

Maka jika mereka berpaling, maka ketahuilah kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. (an-Nahl/16: 82)

Oleh karena itu, Nabi Muhammad tidak perlu merasa gelisah, apalagi menghancurkan diri sendiri karena manusia tidak mau mengikuti seruannya, sebagaimana digambarkan Allah di dalam firman-Nya:

Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an). (al-Kahf/18: 6)

Begitu juga Nabi Muhammad tidak perlu merasa susah dalam menyampaikan Al-Qur'an kepada manusia, sebagaimana firman Allah:

(Inilah) Kitab yang diturunkan kepadamu (Muhammad); maka janganlah engkau sesak dada karenanya, agar engkau memberi peringatan dengan (Kitab) itu dan menjadi pelajaran bagi orang yang beriman. (al-A'raf/7: 2)

Al-Qurthubi menjelaskan tentang masuk Islamnya Umar bin al-Khaththab, saat itu Umar bin al-Khaththab masuk ke rumah iparnya Sa'id bin Zaid, ia sedang membaca Surah thaha bersama isterinya Fatimah binti al-Khaththab (adik Umar), dan Umar memintanya namun tidak diberikan sehingga ia marah dan merampas naskah tersebut. Ketika Umar membacanya, lunak dan lembutlah hatinya untuk menerima Islam.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Taha
Surat Thaahaa terdiri atas 135 ayat, diturunkan sesudah diturunkannya surat Maryam, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamai Thaahaa, diambil dari perkataan yang berasal dan ayat pertama surat ini. Sebagaimana yang lazim terdapat pada surat-surat yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf thaahaa dalam surat ini. Allah menerangkan bahwa Al Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Selain hal-hal tersebut di atas, maka surat ini mengandung pokok-pokok isi sebagai berikut: