QS. Fussilat Ayat 2
Pada ayat ini dikatakan bahwa Al-Qur'an itu berasal dari Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Pernyataan ini mengandung maksud bahwa Al-Qur'an ini diturunkan kepada manusia sebagai tanda bahwa Allah Maha Pemurah dan Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Nya. Al-Qur'an bagi manusia dapat diibaratkan sebagai obat bagi orang yang sakit guna menyembuhkan penyakitnya. Manusia sangat menginginkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Mereka tidak mengetahui jalan yang harus ditempuh untuk mencapai keinginannya itu. Karena sifat Maha Pemurah dan Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya itu, Allah menurunkan petunjuk ke jalan yang dimaksud sehingga manusia mencapai keinginannya itu. Petunjuk-petunjuk itu terdapat di dalam Al-Qur'an yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad.
Allah berfirman:
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam. (al-Anbiya'/21: 107)
Maksud pernyataan bahwa Nabi Muhammad saw diutus ke dunia merupakan rahmat bagi semesta alam ialah Allah mengutusnya untuk menyampaikan agama Allah kepada manusia. Agama Allah itu merupakan rahmat bagi manusia, dan pokok-pokok agama Allah itu terdapat di dalam Al-Qur'an. Jadi yang menjadi rahmat utama itu ialah Al-Qur'an.
Firman Allah:
Dan sungguh, (Al-Qur'an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam, yang dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sungguh, (Al-Qur'an) itu (disebut) dalam kitab-kitab orang yang terdahulu. (asy-Syu'ara'/26: 192-197)
Surat Fushshilat terdiri atas 54 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Mu'min. Dinamai Fushshilat (yang dijelaskan) karena ada hubungannya dengan perkataan Fushshilat yang terdapat pada permulaan surat ini yang berarti yang dijelaskan. Maksudnya ayat-ayatnya diperinci dengan jelas tentang hukum-hukum, keimanan, janji dan ancaman, budi pekerti, kisah, dan sebagainya. Dinamai juga dengan Haa Miim dan As Sajdah karena surat ini dimulai dengan Haa Miim dan dalam surat ini terdapat ayat Sajdah.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.
Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.
Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.
Ali Al-Shahbuni dalam kitabnya mengatakan: Mereka yang mengikuti di sini dhamir kepada kelompok, yakni orang-orang dari Ahli kitab, dan mereka itu adalah kaum Yahudi.