QS. At-Tur Ayat 20

مُتَّكِـــِٕيۡنَ عَلٰى سُرُرٍ مَّصۡفُوۡفَةٍ‌ ۚ وَزَوَّجۡنٰهُمۡ بِحُوۡرٍ عِيۡنٍ
Muttaki'iina 'alaa sururim masfuufatinw wa zawwaj naahum bihuurin 'iin
Mereka bersandar di atas dipan-dipan yang tersusun dan Kami berikan kepada mereka pasangan bidadari yang bermata indah.
Juz ke-27
Tafsir
Saat menikmati anugerah Allah itu, mereka duduk dengan nyaman sambil bersandar di atas dipan-dipan yang tersusun dengan indah dan rapi. Kami anugerahi mereka berbagai kenikmatan yang sempurna dan Kami berikan pula kepada mereka pasangan berupa bidadari yang bermata indah.
Kemudian Allah menyebutkan apa yang mereka nikmati misalnya kasur-kasurnya (dipan-dipannya). Mereka duduk di sofa yang berjajar dengan santai tanpa suatu apapun yang membebani hati mereka. Tidak ada satu masalah pun yang mesti mereka hadapi waktu itu, sebab barang siapa yang duduk, sedangkan ia menghadapi suatu masalah atau di bebani pikiran oleh suatu masalah berarti pikiran dan hatinya tidak tenteram. Pada ayat ini dipergunakan kata-kata yajlis (duduk) bukan kata-kata yattaki'u (duduk santai). Dengan maksud untuk menjelaskan keadaan duduk seseorang yang diliputi kepuasan dan ketenteraman. Maka keadaan di surga itu menunjukkan suatu keadaan yang tenang, tanpa kesusahan, tanpa beban dan tanpa masalah. Dalam ayat yang sama artinya dikatakan:

Duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. (al-hijr/15: 47)

Duduk santai sekadar ungkapan sebagai salah satu contoh tentang kebebasan yang sebenarnya di dalam surga sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad saw: "Seseorang di dalam surga duduk santai selama 40 (empat puluh) tahun tidak berpindah dan tidak membosankannya, datang kepadanya (tanpa diusahakan) apa-apa yang diingini oleh dirinya dan disenangi oleh matanya." (Riwayat Ibnu Abi hatim) Kemudian diterangkan bahwa mereka di sana menikmati pasangan-pasangan mereka. Allah telah memberi mereka istri-istri yang cantik yang bermata jeli.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. At-Tur
Surat Ath Thuur terdiri atas 49 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat As Sajdah. Dinamai Ath Thuur (Bukit) diambil dari perkataan Ath Thuur yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan bukit di sini ialah bukit Thursina yang terletak di semenanjung Sinai, tempat Nabi Musa menerima wahyu dari Tuhannya.
Hikmah Idulfitri : Kembali...
Hikmah Idulfitri : Kembali ke Fitrah dan Istiqamah Memegang Teguh Ajaran Islam

Umat Islam merayakan momen Idulfitri yang disebut-sebut sebagai hari kemenangan dan saatnya kembali ke Fitrah. Apa sebenarnya makna Fitrah?

Hikmah Melewati Jalan...
Hikmah Melewati Jalan Berbeda setelah Melaksanakan Salat Ied

Salah satu amalan sunnah ketika salat Idulfitri yaitu berangkat dan pulang melewati jalan berbeda. Berikut hikmah disunnahkannya menempuh jalan berbeda saat salat Id.

7 Adab Merayakan Idulfitri,...
7 Adab Merayakan Idulfitri, dari Mandi Sunnah hingga Tunjukkan Kebahagiaan

Hari raya Idulfitri merupakan momentum untuk menyempurnakan hubungan vertikal dengan Allah (hablun minallah) dan secara horizontal membangun hubungan sosial yang baik (hablun minnannas)

Hati-hati, 3 Hal yang...
Hati-hati, 3 Hal yang harus Dihindari Kaum Wanita saat Merayakan Idulfitri

Momen Idulfitri sangat istimewa bagi setiap muslim, tak terkecuali kaum wanita muslimah. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari kaum Hawa ini saat merayakan Idulfitri ini. Hal apa saja?

Bacaan Niat Salat Idulfitri...
Bacaan Niat Salat Idulfitri Lengkap Bahasa Arab dan Terjemahannya

Bacaan niat salat Idulfitri dapat dilakukan dalam hati sebelum melaksanakan salat Ied. Bagaimana lafadz niat salat Idulfitri ini dalam bahasa Arab dan terjemahannya?