QS. Ibrahim Ayat 21

وَبَرَزُوۡا لِلّٰهِ جَمِيۡعًا فَقَالَ الضُّعَفٰۤؤُا لِلَّذِيۡنَ اسۡتَكۡبَرُوۡۤا اِنَّا كُنَّا لَـكُمۡ تَبَعًا فَهَلۡ اَنۡـتُمۡ مُّغۡـنُوۡنَ عَنَّا مِنۡ عَذَابِ اللّٰهِ مِنۡ شَىۡءٍ‌ؕ قَالُوۡا لَوۡ هَدٰٮنَا اللّٰهُ لَهَدَيۡنٰكُمۡ‌ؕ سَوَآءٌ عَلَيۡنَاۤ اَجَزِعۡنَاۤ اَمۡ صَبَرۡنَا مَا لَــنَا مِنۡ مَّحِيۡصٍ
Wa barazu lillahi jami'an fa qalad-du'afa'u lil-lazinastakbaru inna kunna lakum taba'an fahal antum mugnuna 'anna min 'azabillahi min syai'(in), qalu lau hadanallahu lahadainakum, sawa'un 'alaina ajazi'na am sabarna ma lana mim mahis
Dan mereka semua (di padang Mahsyar) berkumpul untuk menghadap ke hadirat Allah, lalu orang yang lemah berkata kepada orang yang sombong, "Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan kami dari azab Allah (walaupun) sedikit saja?" Mereka menjawab, "Sekiranya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau bersabar. Kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri."
Juz ke-13
Tafsir
Semua makhluk pasti akan merasakan kematian. Dan setelah mati, mereka semua di Padang Mahsyar akan berkumpul untuk menghadap ke hadirat Allah guna mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Setelah mereka berkumpul lalu orang yang lemah-para pengikut orang kafir-berkata kepada orang yang sombong-pemimpin mereka di dunia, "Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu dalam mendustakan para nabi dan rasul, maka dapatkah kamu pada hari ini menghindarkan kami dari azab Allah yang sangat pedih ini, walaupun sedikit saja, seperti janji kamu dahulu?" Mereka menjawab, "Sekiranya Allah memberi petunjuk kepada kami untuk beriman, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu dan membimbing kamu menuju keselamatan. Akan tetapi kita lebih memilih jalan kesesatan sehingga hari ini sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau bersabar. Kita semua tidak mempunyai tempat sedikit pun untuk melarikan diri dari siksa Allah."
Dalam ayat ini, Allah swt menggambarkan keadaan yang akan terjadi kelak di Padang Mahsyar, di mana manusia dikumpulkan setelah mereka dibangkitkan dari kubur, untuk memperhitungkan amal kebajikan dan perbuatan jahat yang dilakukan masing-masing orang ketika di dunia.

Disebutkan dalam ayat ini, bahwa semua manusia akan berkumpul menghadap Allah di Padang Mahsyar, untuk dihisab dan mendengarkan keputusan Allah tentang nasib mereka selanjutnya. Dan setelah selesai dihisab, dan orang yang berdosa telah ditetapkan akan disiksa dalam neraka, timbullah kesadaran dan penyesalan dari kaum yang lemah iman yang telah teperdaya oleh bujukan orang-orang yang sombong di dunia ini yang memperlakukan diri mereka sebagai tuhan, dan kaum yang lemah iman sebagai hamba. Ketika itu, mereka yang lemah iman berkata kepada orang-orang sombong yang pernah menjadi ikutan mereka selagi di dunia, "Kami pernah menjadi pengikut-pengikut kamu ketika di dunia. Sekarang, dapatkah kamu menghindarkan kami dari azab dan siksaan Allah, walaupun hanya sedikit saja?"

Selanjutnya, dalam ayat ini disebutkan jawaban orang-orang yang sombong itu atas pernyataan tersebut, "Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, tentulah kami dapat pula memberi petunjuk kepada kamu. Sekarang keadaan kita sama, harus memilih antara mengeluh dan menyesali perbuatan kita, atau bersabar menerima nasib yang telah ditetapkan Allah kepada kita. Kita sekali-kali tidak mendapatkan tempat untuk melarikan diri dari azab dan siksa-Nya."

Ayat ini menggambarkan dengan jelas, betapa besarnya kesalahan yang telah dilakukan kedua golongan itu. Golongan pertama, yaitu mereka yang lemah iman, telah membiarkan diri mereka menjadi permainan kaum yang sombong di dunia ini, dan telah menghambakan diri kepada mereka, dan di akhirat ternyata yang mereka agungkan itu tak mampu membela diri mereka sendiri dari azab Allah, apalagi membela orang-orang lain yang telah mereka perhamba di dunia ini. Sedang golongan kedua, telah melakukan penipuan kepada kaum lemah di dunia ini dan berlagak sebagai tuhan. Di akhirat mereka dituntut pula oleh para pengikutnya untuk membela dan menghindarkan mereka dari azab Allah, akan tetapi mereka tidak berdaya apa-apa, berhadapan dengan kekuasaan dan kebesaran Allah swt.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Ibrahim
Surat Ibrahim ini terdiri atas 52 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Dinamakan Ibrahim, karena surat ini mengandung doa Nabi Ibrahim a.s. yaitu ayat 35 sampai dengan 41. Do'a ini isinya antara lain: permohonan agar keturunannya mendirikan shalat, dijauhkan dari menyembah berhala-berhala dan agar Mekah dan daerah sekitarnya menjadi daerah yang aman dan makmur. Doa Nabi Ibrahim a.s. ini telah diperkenankan oleh Allah s.w.t. sebagaimana telah terbukti keamanannya sejak dahulu sampai sekarang. Do'a tersebut dipanjatkan beliau ke hadirat Allah s.w.t. sesudah selesai membina Ka'bah bersama puteranya Ismail a.s., di dataran tanah Mekah yang tandus.
7 Isi Kandungan Surat...
7 Isi Kandungan Surat Al-A'raf Ayat 1-20 yang Dapat Dipelajari, Terdapat Bahayanya Menzalimi Allah

Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.

Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.

Ilmuwan yang Lahir di...
Ilmuwan yang Lahir di Masa Daulah Mamalik: Dari Ibnu Khaldun sampai Ibnu Taimiyah

Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.

Ini Mengapa Surat Al-Maun...
Ini Mengapa Surat Al-Ma'un Melegenda di Kalangan Muhammadiyah

Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.