QS. Taha Ayat 24

اِذۡهَبۡ اِلٰى فِرۡعَوۡنَ اِنَّهٗ طَغٰى
Izhab ilaa Fir'awna innahuu taghaa
Pergilah kepada Fir‘aun; dia benar-benar telah melampaui batas."
Juz ke-16
Tafsir
Usai membekali Nabi Musa dengan dua mukjizat, Allah memerintahnya untuk berdakwah. Wahai Nabi Musa, pergilah kepada Fir‘aun. Sesungguhnya dia benar-benar telah melampaui batas dalam kedurhakaannya kepada-Ku dan kesewenangan terhadap sesama manusia.”
Setelah Allah menampakkan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya, kemudian Ia memerintahkan Musa untuk pergi kepada Firaun yang kejam dan mengajaknya agar ia mau menyembah Allah serta mengancamnya akan mendapat murka dan siksa dari Allah jika ia membangkang, dan melampaui batas, durhaka dan sombong, bahkan ia berani mengaku bahwa dirinya adalah tuhan dengan ucapannya,"Sayalah tuhan kalian yang tinggi."

Diriwayatkan dari Wahb bin Munabbih bahwa setelah perintah itu datang, Musa diam tidak berkata-kata selama tujuh hari memikirkan beratnya tugas yang dibebankan kepadanya. Setelah ia didatangi malaikat dengan ucapan, "Taatilah Tuhanmu sesuai dengan perintah-Nya," barulah ia bangkit melaksanakan perintah dan mengharapkan agar Allah melapangkan dadanya untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan berani dalam menghadapi Firaun. Ia merasa bahwa beban yang dipikulkan atasnya adalah suatu urusan besar dan amat berat, tidak dapat dilaksanakan kecuali dengan keberanian yang mantap dan dada yang lapang. Ia diperingatkan untuk menghadapi seorang raja yang kekuasaannya paling besar, paling kejam, sangat ingkar sangat banyak tentaranya, makmur kerajaannya, berlebihan dalam segala hal. Puncak kesombongan itu ialah dia tidak mengenal tuhan selain dirinya sendiri.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Taha
Surat Thaahaa terdiri atas 135 ayat, diturunkan sesudah diturunkannya surat Maryam, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamai Thaahaa, diambil dari perkataan yang berasal dan ayat pertama surat ini. Sebagaimana yang lazim terdapat pada surat-surat yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf thaahaa dalam surat ini. Allah menerangkan bahwa Al Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Selain hal-hal tersebut di atas, maka surat ini mengandung pokok-pokok isi sebagai berikut: