QS. Az-Zukhruf Ayat 25

فَانْتَقَمۡنَا مِنۡهُمۡ‌ فَانْظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَاقِبَةُ الۡمُكَذِّبِيۡنَ
Fantaqamnaa minhum fanzur kaifa kaana 'aaqibatul mukazzibiin
Lalu Kami binasakan mereka, maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (kebenaran).
Juz ke-25
Tafsir
Lalu, akibat dari keyakinan dan kepercayaan mereka yang salah dan penentangan terhadap apa yang dibawa oleh para rasul itu, Kami binasakan mereka dengan berbagai macam siksaan. Maka perhatikanlah, wahai Muhammad atau siapa pun yang mau memperhatikan dan mengambil pelajaran, bagaimana kesudahan orang-orang terdahulu yang mendustakan kebenaran yang dibawa oleh para rasul itu.
Allah menerangkan bahwa orang-orang yang tetap membangkang dan senantiasa mendustakan rasul-rasul yang diutus kepada mereka dan mengingkari ketuhanan Allah, akan dibinasakan sebagai akibat dari perbuatan mereka yang selalu mendustakan ayat-ayat Allah; kiranya hal itu dapat disaksikan dan menjadi iktibar sesuai dengan firman-Nya:

Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul). (an-Nahl/16: 36)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Az-Zukhruf
Surat Az Zukhruf terdiri atas 89 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Asy Syuura. Dinamai Az Zukhruf (Perhiasan) diambil dari perkataan Az Zukhruf yang terdapat pada ayat 35 surat ini. Orang-orang musyrik mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang tergantung kepada perhiasan dan harta benda yang ia punyai, karena Muhammad s.a.w. adalah seorang anak yatim lagi miskin, ia tidak pantas diangkat Allah sebagai seorang rasul dan nabi. Pangkat rasul dan nabi harus diberikan kepada orang yang kaya. Ayat ini menegaskan bahwa harta tidak dapat dijadikan dasar untuk mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang, karena harta itu merupakan hiasan kehidupan duniawi, bukan berarti kesenangan akhirat.