QS. Asy-Syu'ara' Ayat 27

قَالَ اِنَّ رَسُوۡلَـكُمُ الَّذِىۡۤ اُرۡسِلَ اِلَيۡكُمۡ لَمَجۡنُوۡنٌ‏
Qoola inna Rasuulakumul lazii ursila ilaikum lamajnuun
Dia (Fir‘aun) berkata, "Sungguh, Rasulmu yang diutus kepada kamu benar-benar orang gila."
Juz ke-19
Tafsir
Fir’aun semakin geram dan marah. Dia yakni Fir‘aun berkata kepada para pembesar itu dengan penuh kemarahan, “Sungguh, Rasulmu yang diutus kepada kamu benar-benar orang gila.” Dia mengatakan sesuatu yang tidak biasa aku dengar.
Setelah Musa menjelaskan bukti-bukti atas ketuhanan Allah yang mengutusnya, Fir'aun bungkam seribu bahasa, tidak dapat memberi jawaban. Ia lalu mengeluarkan kata-kata yang ditujukan kepada kaumnya untuk meragukan mereka terhadap alasan dan bukti-bukti yang telah dikemukakan Nabi Musa. Fir'aun berkata, "Wahai kaumku. Sesungguhnya rasul yang mengaku bahwa ia diutus kepada kamu sekalian, sebenarnya adalah orang gila. Ia mengeluarkan kata-kata yang tidak dapat dipahami dan dimengerti sama sekali karena mengatakan bahwa ada Tuhan selain aku."
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.