QS. Al-Anbiya Ayat 28

يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ اَيۡدِيۡهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ وَ لَا يَشۡفَعُوۡنَۙ اِلَّا لِمَنِ ارۡتَضٰى وَهُمۡ مِّنۡ خَشۡيَـتِهٖ مُشۡفِقُوۡنَ‏
Ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum wa laa yashfa'uuna illaa limanir tadaa wa hum min khash yatihii mushfiquun
Dia (Allah) mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai (Allah), dan mereka selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.
Juz ke-17
Tafsir
Para malaikat demikian patuh dan taat kepada Allah karena mereka yakin bahwa Dia, senantiasa mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka, yakni apa yang sedang mereka kerjakan dan mengetahui segala sesuatu yang di belakang mereka, yakni apa yang telah mereka kerjakan; sehingga para malaikat yakin tidak ada satu pun yang luput dari pengetahuan dan pengawasan-Nya. Dan mereka para malaikat, tidak memberi syafaat kepada manusia di akhirat dengan mendoakannya, melainkan kepada orang yang diridai Allah, karena beriman dan beramal saleh; dan mereka, para malaikat itu, selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. Oleh karena itu, mereka senantiasa menjauhkan diri dari mendurhakai atau menyalahi perintah dan larangan-Nya.
Dalam ayat ini Allah menerangkan mengapa para malaikat itu demikian patuh dan taat kepada-Nya ialah karena para malaikat itu yakin bahwa Allah senantiasa mengetahui apa-apa yang telah ada dan sedang mereka kerjakan, sehingga tidak satu pun yang luput dari pengetahuan dan pengawasan-Nya. Oleh karena itu mereka senantiasa beribadah dan mematuhi segala perintah-Nya.

Selanjutnya, dalam ayat ini Allah menerangkan sifat lainnya dari para malaikat itu ialah mereka tidak akan memberikan syafaat kepada siapa pun, kecuali kepada orang-orang yang diridai Allah. Oleh sebab itu, janganlah seseorang mengharap akan memperoleh syafaat atau pertolongan dari malaikat pada hari akhirat kelak, bila ia tidak memperoleh rida Allah terlebih dahulu.

Di samping itu, para malaikat tersebut senantiasa berhati-hati, disebabkan takut pada murka Allah dan siksa-Nya. Oleh sebab itu, mereka senantiasa menjauhkan diri dari mendurhakai-Nya atau menyalahi perintah dan larangan-Nya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Anbiya
Surat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'(nabi-nabi), karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad s.a.w supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.