Fazakkir famaaa anta bini'mati rabbika bikaahininw wa laa majnuun
Maka peringatkanlah, karena dengan nikmat Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula orang gila.
Juz ke-27
Tafsir
Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk melanjutkan dak-wahnya, “Bila kesudahan manusia itu sesuai amal dan perbuatan masing-masing, maka peringatkanlah orang-orang kafir itu karena dengan nikmat dari Tuhanmu, engkau bukanlah seorang tukang tenung, seperti tuduhan mereka, yang menyampaikan berita gaib tanpa dasar yang jelas, dan engkau bukan pula orang gila yang berpikiran kacau.
Pada ayat 29 Allah swt memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw untuk tetap memberikan peringatan kepada kaumnya, dengan mengajarkan kepada mereka ayat-ayat Allah tanpa menghiraukan perbuatan-perbuatan mereka yang tidak mengandung kebenaran. Allah menegaskan bahwa hamba-Nya yang bernama Muhammad saw bukanlah tukang tenung dan bukan orang gila. Adapun orang-orang kafir menuduh Nabi Muhammad saw sebagai tukang tenung karena beliau banyak memberikan berita-berita gaib tentang masa lalu. Umat-umat yang diperjuangkan nabi-nabi sebelumnya juga memberikan berita hal-hal yang akan datang seperti hari Kiamat, hari kebangkitan dan hari pengadilan (yaumulhisab) dan tentang surga serta neraka. Berita-berita gaib ini merupakan sebuah kebenaran yang diterima dari Allah. Jadi jelaslah bahwa Nabi bukan tukang tenung yang menyampaikan hal-hal yang tidak benar. Orang kafir juga menuduh Rasulullah sebagai orang gila karena beliau menyatakan dan mengajarkan bahwa Tuhan itu hanya satu, sedangkan mereka menganggap Tuhan mereka yang berjumlah empat saja banyak persoalan dunia yang tidak selesai. Jika Tuhan hanya satu maka dunia tidak terpelihara lagi, kata mereka. Beberapa orientalis Barat menyatakan Nabi punya penyakit epilepsi (ayan) seperti ketika beliau menerima wahyu tiba-tiba diam dan tidak menghiraukan keadaan sekeliling seperti orang terjangkit penyakit ayan. Tetapi pada ayat 29 ini Allah menegaskan bahwa Muhammad saw tidaklah gila sebagimana dituduhkan orang-orang kafir. Nabi Muhammad saw adalah hamba Allah yang diangkat jadi rasul, memiliki akal yang sehat, cita-cita yang tinggi, akhlak dan perilaku yang mulia. Sedangkan pada ayat 30 orang-orang kafir masih menuduh Nabi sebagai penyair karena ayat-ayat Al-Qur'an sangat indah bahasanya, susunan kalimat dan pilihan katanya sangat luar biasa. Para penyair biasa memiliki kemampuan bahasa yang indah dan biasa menyusun kalimat dan memilih kata-katanya tidak seperti manusia biasa. Menurut mereka para penyair sering menemui kematian karena kecelakaan. Oleh karena itu mereka selalu menunggu-nunggu kecelakaan yang akan menimpa Muhammad saw. Pada ayat ini Allah swt menegaskan bahwa Nabi bukanlah penyair. Bahasa yang indah, susunan kalimat dan pilihan bahasa yang luar biasa pada ayat-ayat Al-Qur'an karena ayat-ayat itu merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw dan Allah akan selalu melindungi Nabi-Nya. Firman Allah:
Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir. (al-Ma'idah/5: 67)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. At-Tur Surat Ath Thuur terdiri atas 49 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat As Sajdah. Dinamai Ath Thuur (Bukit) diambil dari perkataan Ath Thuur yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan bukit di sini ialah bukit Thursina yang terletak di semenanjung Sinai, tempat Nabi Musa menerima wahyu dari Tuhannya.
Bacaan selawat asyghil pertama kali dicetuskan oleh Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo. Kata asyghil, dalam bahasa Arab berarti sibuk.
Bacaan doa agar tidak hujan bisa diamalkan jika turunnya hujan justru merugikan diri kita. Doa ini dikenal juga sebagai doa agar dihindarkan dari hujan yang merusak.
Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.
Aisyah radliallahu 'anha berkata, Janganlah kamu meninggalkan shalat malam (qiyamul lail), karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah meninggalkannya, bahkan apabila beliau sedang sakit atau kepayahan, beliau shalat dengan duduk.