QS. Muhammad Ayat 3

ذٰ لِكَ بِاَنَّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا اتَّبَعُوا الۡبَاطِلَ وَاَنَّ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّبَعُوا الۡحَقَّ مِنۡ رَّبِّهِمۡ‌ؕ كَذٰلِكَ يَضۡرِبُ اللّٰهُ لِلنَّاسِ اَمۡثَالَهُمۡ
Zaalika bi annal laziina kafarut taba'ul baatila wa annal laziina aamanut taba'ul haqqa mir Rabbihim; kazaalika yadribul laahu linnaasi amsaalahum
Yang demikian itu, karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang batil (sesat) dan sesungguhnya orang-orang yang beriman mengikuti kebenaran dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia.
Juz ke-26
Tafsir
Yang demikian itu, yakni balasan yang adil berupa ganjaran bagi orang-orang yang beriman dan siksaan bagi orang-orang kafir, karena sesungguhnya orang-orang kafir secara bersungguh-sungguh mengikuti yang batik dan sesat, baik dalam kepercayaan maupun amal-amal mereka, dan sesungguhnya orang-orang yang beriman mengikuti secara bersungguh-sungguh kebenaran yang diturunkan dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, agar mereka mengambil pelajaran.
Dalam ayat ini diterangkan sebab dihapusnya pahala amal dan perbuatan orang-orang kafir dan sebab-sebab diterima serta diberi pahalanya amal dan perbuatan orang-orang yang beriman. Allah membatalkan pahala amal dan perbuatan orang-orang kafir karena mereka lebih memilih kesesatan daripada kebenaran, mengikuti godaan setan, mengikuti hawa nafsunya, dan tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Kunci diterimanya suatu amal dan perbuatan ialah iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Orang-orang yang beriman tunduk dan patuh kepada Allah, dan seluruh amal dan perbuatannya ditujukan semata-mata mencari keridaan Allah. Oleh karena itu, Allah menenangkan hati dan pikiran mereka serta membimbing mereka menempuh jalan yang lurus.

Di samping menerangkan dengan tegas sikap dan tindakan-Nya terhadap orang-orang kafir dan orang-orang yang beriman, Allah membuat perumpamaan, tamsil, dan ibarat bagi manusia dengan mengemukakan berbagai sifat, perbuatan, dan keyakinan seseorang dalam hidup dan kehidupannya serta akibat dan balasan dari perbuatan mereka. Sebenarnya orang-orang yang mau mengerti dan memahami hikmah di balik perumpamaan, tamsil, dan ibarat itu, mereka tentu beriman kepada Allah, tetapi karena hati, pendengaran, dan penglihatan orang-orang kafir telah tertutup dan terkunci karena kejahatan yang telah dilakukan, maka semua perumpamaan itu tidak berarti sedikit pun bagi mereka.

Dari ayat ini dapat diambil satu kesimpulan, yaitu telah menjadi sunatullah (hukum Allah) yang tidak dapat dimungkiri oleh siapa pun, bahwa dasar semua amal dan perbuatan seseorang yang diridai Allah ialah iman kepada-Nya, kepada Muhammad sebagai rasul-Nya, kepada semua yang dibawa oleh rasul, mengerjakan semua perintah-perintah-Nya, serta menjauhi semua larangan-Nya. Itulah perbuatan yang bisa mendatangkan pahala, sedangkan perbuatan yang tidak didasari dengan iman, takwa, dan taat kepada-Nya, tidak ada pahalanya di sisi Allah, ibarat buih yang mengapung di permukaan air yang timbul dan hilang tanpa meninggalkan bekas.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Muhammad
Surat Muhammad terdiri atas 38 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Hadiid. Nama Muhammad sebagai nama surat ini diambil dari perkataan Muhammad yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Pada ayat 1, 2, dan 3 surat ini, Allah membandingkan antara hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang tidak percaya kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w dan hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang tidak percaya kepadanya. Orang-orang yang percaya kepada apa yang dibawa oleh Muhammad s.a.w merekalah orang-orang yang beriman dan mengikuti yang hak, diterima Allah semua amalnya, diampuni segala kesalahannya. Adapun orang-orang yang tidak percaya kepada Muhammad s.a.w adalah orang-orang yang mengikuti kebatilan, amalnya tidak diterima, dosa mereka tidak diampuni, kepada mereka dijanjikan azab di dunia dan di akhirat.Dinamai juga dengan Al Qital (peperangan), karena sebahagian besar surat ini mengutarakan tentang peperangan dan pokok-pokok hukumnya, serta bagaimana seharusnya sikap orang-orang mukmin terhadap orang-orang kafir.