QS. An-Nahl Ayat 33

هَلۡ يَنۡظُرُوۡنَ اِلَّاۤ اَنۡ تَاۡتِيَهُمُ الۡمَلٰۤٮِٕكَةُ اَوۡ يَاۡتِىَ اَمۡرُ رَبِّكَ‌ؕ كَذٰلِكَ فَعَلَ الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ‌ؕ وَمَا ظَلَمَهُمُ اللّٰهُ وَلٰـكِنۡ كَانُوۡۤا اَنۡفُسَهُمۡ يَظۡلِمُوۡنَ‏
Hal yanzuruuna illaaa an taatiyahumul malaaa'ikatu aw yaatiya amru Rabbik; kazaalika fa'alal laziina min qablihim; wa maa zalamahumul laahu wa laakin kaanuu anfusahum yazlimuun
Tidak ada yang ditunggu mereka (orang kafir) selain datangnya para malaikat kepada mereka atau datangnya perintah Tuhanmu. Demikianlah yang telah diperbuat oleh orang-orang (kafir) sebelum mereka. Allah tidak menzhalimi mereka, justru merekalah yang (selalu) menzhalimi diri mereka sendiri.
Juz ke-14
Tafsir
Setelah membandingkan azab bagi orang kafir dengan balasan pahala bagi orang yang bertakwa, Allah lalu menyusulinya dengan kembali membicarakan keadaan orang-orang kafir. Allah berfirman, "Tidak ada yang ditunggu oleh mereka, yakni orang kafir, selain datangnya para malaikat yang membawa azab kepada mereka atau mencabut nyawa mereka, atau datangnya perintah, ketentuan, dan ketetapan Tuhanmu kepada mereka, wahai Nabi Muhammad. Sama halnya dengan perlakuan buruk kaum musyrik kepadamu, demikianlah pula yang telah diperbuat oleh orang-orang kafir sebelum mereka kepada rasul mereka. Allah tidak menzalimi mereka karena Allah telah menjelaskan kepada mereka petunjuk menuju jalan kebaikan, justru merekalah yang selalu menzalimi diri mereka sendiri karena enggan menerima petunjuk itu.
Allah swt menjelaskan bahwa tidak ada gunanya memberikan kesempatan kepada orang-orang musyrik Mekah untuk mengubah sikap mereka. Mereka tetap akan berpendirian demikian, sehingga tiba saatnya malaikat merenggut nyawa mereka, atau datang perintah Tuhan untuk menurunkan azab kepada mereka di dunia seperti dialami orang-orang kafir sebelum mereka.

Di antara orang-orang musyrik yang tidak menaati nabi dan rasul ada yang dibinasakan oleh suara petir, dihancurkan oleh gempa bumi, dan ada pula yang diluluhlantakkan oleh banjir besar dan angin topan tanpa mereka duga kedatangannya. Ayat ini merupakan ancaman keras kepada mereka dengan maksud agar mereka beriman kepada Allah dan rasul-Nya serta segera meninggalkan kebatilan dan kembali kepada kebenaran sebelum datang malapetaka seperti yang pernah menimpa orang-orang sebelum mereka.

Kemudian Allah swt menjelaskan bahwa nenek moyang mereka yang mempunyai sifat dan perilaku yang sama dengan mereka telah mengalami kehancuran lebih dulu karena azab Allah akibat tidak mau mendengarkan seruan para rasul dan nabi Allah yang membimbing mereka kepada ke-benaran. Mereka yang tetap bergelimang dalam kebatilan telah dimusnahkan oleh Allah dengan siksaan yang berat. Hal ini bukan berarti Allah telah menganiaya mereka, akan tetapi mereka sendiri yang menganiaya diri sendiri. Allah telah cukup memberikan bimbingan wahyu dan bukti-bukti yang jelas tentang kebenaran wahyu itu. Akan tetapi, mereka tetap saja membangkang dan mendustakan kebenaran dan mengotori jiwa mereka dengan menciptakan patung-patung sebagai tuhan-tuhan yang dipersekutu-kan kepada Allah.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. An-Nahl
Surat ini terdiri atas 128 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamakan An Nahl yang berarti lebah karena di dalamnya, terdapat firman Allah s.w.t. ayat 68 yang artinya : "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah." Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia (lihat ayat 69). Sedang Al Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. (Lihat surat (10) Yunus ayat 57 dan surat (17) Al Isra' ayat 82). Surat ini dinamakan pula "An Ni'am" artinya nikmat-nikmat, karena di dalamnya Allah menyebutkan pelbagai macam nikmat untuk hamba-hamba-Nya.
Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.

Ilmuwan yang Lahir di...
Ilmuwan yang Lahir di Masa Daulah Mamalik: Dari Ibnu Khaldun sampai Ibnu Taimiyah

Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.

Ini Mengapa Surat Al-Maun...
Ini Mengapa Surat Al-Ma'un Melegenda di Kalangan Muhammadiyah

Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.

Sihir dalam Surat Al-Baqarah...
Sihir dalam Surat Al-Baqarah Ayat 102: Makna Al-Muradat, Orang-Orang Yahudi

Ali Al-Shahbuni dalam kitabnya mengatakan: Mereka yang mengikuti di sini dhamir kepada kelompok, yakni orang-orang dari Ahli kitab, dan mereka itu adalah kaum Yahudi.