QS. Al-Anbiya Ayat 38

وَيَقُوۡلُوۡنَ مَتٰى هٰذَا الۡوَعۡدُ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَ
Wa yaquuluuna mataa haazal wa'du in kuntum saadiqiin
Dan mereka berkata, "Kapankah janji itu (akan datang), jika kamu orang yang benar?"
Juz ke-17
Tafsir
Karena orang-orang kafir itu tidak meyakini akhirat, maka dalam ayat ini terlihat betapa nekatnya mereka berkata kepada Rasulullah dengan sikap menantang. Dan mereka berkata, wahai Muhammad, Kapankah janji itu, azab neraka yang kamu sebut-sebut itu akan datang menimpa kami, jika kamu orang yang benar mengaku utusan Allah dan sanggup mendatangkan azab?”
Dalam ayat ini Allah memperlihatkan betapa nekadnya kaum kafir itu, ketika mereka berkata kepada Nabi Muhammad dan kaum Muslimin dengan sikap menantang, "Kapankah azab akhirat yang dijanjikan itu akan datang? Jika ancaman itu benar, cobalah perlihatkan sekarang juga!"

Mereka meminta segera didatangkan azab Allah kepadanya, ucapan itu menunjukkan bahwa mereka sebenarnya tidak percaya sama sekali tentang adanya azab tersebut. Dengan sendirinya, mereka juga tidak percaya tentang hari akhirat, serta kekuasaan Allah untuk memperhitungkan dan membalas perbuatan manusia.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Anbiya
Surat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'(nabi-nabi), karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad s.a.w supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.