QS. Asy-Syu'ara' Ayat 38

فَجُمِعَ السَّحَرَةُ لِمِيۡقَاتِ يَوۡمٍ مَّعۡلُوۡمٍۙ‏
Fa jumi'as saharatu limiiqooti Yawmim ma'luum
Lalu dikumpulkanlah para pesihir pada waktu (yang ditetapkan) pada hari yang telah ditentukan,
Juz ke-19
Tafsir
Lalu dikumpulkanlah para pesihir pada waktu pagi pada hari yang telah ditentukan, yaitu pada hari raya mereka, di mana mereka berhias diri untuk bersenang-senang (Lihat: Surah Thaha/20: 59).
Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa setelah Fir'aun mendapat saran dari pembesar dan pemuka kaumnya supaya tidak gegabah menindak Musa, dan lebih baik mengumpulkan ahli-ahli sihir, maka Fir'aun melaksanakan saran itu. Ia memerintahkan agar para ahli sihir sudah siap pada waktu yang telah ditetapkan, yaitu pada hari yang diumumkan sebagai hari raya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.