QS. Al-An’am Ayat 39

وَالَّذِيۡنَ كَذَّبُوۡا بِاٰيٰتِنَا صُمٌّ وَّبُكۡمٌ فِى الظُّلُمٰتِ‌ؕ مَنۡ يَّشَاِ اللّٰهُ يُضۡلِلۡهُ ؕ وَمَنۡ يَّشَاۡ يَجۡعَلۡهُ عَلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍ
Wallaziina kazzabuu bi Aayaatinaa summunw wa bukmun fiz zulumaat; mai yasha il laahu yudlilh; wa mai yashaa yaj'alhu 'alaa Siraatim Mustaqiim
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah tuli, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa dikehendaki Allah (dalam kesesatan), niscaya disesatkan-Nya. Dan barangsiapa dikehendaki Allah (untuk diberi petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus.
Juz ke-7
Tafsir
Setelah bukti kekuasaan Allah sedemikian jelas seperti dijelaskan pada ayat sebelumnya, orang-orang yang beriman pasti dapat mengambil pelajaran, namun tidak demikian dengan orang-orang yang tidak beriman. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami yang sudah sedemikian jelas lagi mulia adalah orang yang tuli, tidak bisa mendengar, dan juga bisu, tidak dapat berbicara, dan berada dalam gelap gulita tanpa cahaya penuntun hidup. Barang siapa dikehendaki Allah dalam kesesatan, niscaya disesatkan-Nya dengan membiarkannya tetap berada di jalan yang sesat. Dan barang siapa dikehendaki Allah untuk diberi petunjuk karena berusaha maksimal untuk meraihnya, niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus. Begitulah janji Allah.
Orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat Allah yang telah diturunkan kepada rasul-rasul-Nya, yang membuktikan kekuasaan dan keesaan Allah, serta kebenaran risalah yang dibawa Nabi Muhammad, mereka seperti orang tuli, tidak mendengarkan seruan kepada kebenaran, tidak mempedulikan petunjuk ke jalan yang benar. Mereka juga seperti orang yang bisu, karena tidak membicarakan dan menyampaikan yang hak yang telah mereka ketahui, dan mereka telah tenggelam dalam kegelapan, yaitu kesesatan menyembah berhala, taklid kepada nenek moyang mereka dan kebodohan dalam tauhid. Mereka akan dimasukkan ke dalam neraka.

Allah swt berfirman:

Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah. (al-A'raf/7: 179)

Orang-orang yang dikehendaki sesat oleh Allah, maka Allah membiarkan mereka menempuh jalan yang sesat, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan tidak mau memahami petunjuk-Nya. Orang-orang yang dikehendaki Allah mendapat taufik, maka Dia menjadikan mereka mengikuti jalan yang lurus, jalan kebenaran, karena mereka memperhatikan, dan memahami ayat-ayat Allah, kemudian mereka amalkan sesuai dengan sunatullah yang berlaku di alam ini.

Allah swt berfirman:

Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya, dan menunjukkan ke jalan yang lurus. (al-Ma'idah/5: 16)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-An’am
Surat Al An'aam (binatang ternak: unta, sapi, biri-biri dan kambing) yang terdiri atas 165 ayat, termasuk golongan surat Makkiyah, karena hampur seluruh ayat-ayat-Nya diturunkan di Mekah dekat sebelum hijrah. Dinamakan Al An'aam karena di dalamnya disebut kata An'aam dalam hubungan dengan adat-istiadat kaum musyrikin, yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka. Juga dalam surat ini disebutkan hukum-hukum yang berkenaan dengan binatang ternak itu.