QS. Al-An’am Ayat 4

وَمَا تَاۡتِيۡهِمۡ مِّنۡ اٰيَةٍ مِّنۡ اٰيٰتِ رَبِّهِمۡ اِلَّا كَانُوۡا عَنۡهَا مُعۡرِضِيۡنَ‏
Wa maa taatiihim min Aayatim min Aayaati Rabbihim illaa kaanuu 'anhaa mu'ridiin
Dan setiap ayat dari ayat-ayat Tuhan yang sampai kepada mereka (orang kafir), semuanya selalu diingkarinya.
Juz ke-7
Tafsir
Allah menjelaskan bahwa manusia yang kafir selalu menolak tandatanda kekuasaan-Nya. Mereka tidak menyadari bahwa Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan. Dan setiap ayat dari ayat-ayat Tuhan yang menjelaskan bahwa Allah Tuhan Yang Maha Esa, bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, bahwa Al-Qur'an yang diterimanya adalah wahyu Allah, yang sampai kepada mereka, orang-orang kafir, semuanya selalu diingkarinya dengan kesombongan, tanpa argumentasi yang masuk akal.
Allah menjelaskan sikap orang musyrik yang sama sekali tidak dapat menanggapi dan merenungkan bukti-bukti kebenaran ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan bukti-bukti keesaan Allah, hari kebangkitan dan keluasan ilmu-Nya. Bahkan mereka tidak pula merenungkan dan tidak berusaha mencari petunjuk dari tanda-tanda alamiyah yang mereka saksikan di permukaan bumi ataupun di dalam diri mereka sendiri. Semua ayat kauniyah dan ayat yang meneguhkan kenabian Muhammad, semuanya mereka tinggalkan dan dustakan. Padahal ayat-ayat itulah yang menunjukkan adanya Tuhan Yang Maha Esa yang menguasai dan mengurusi alam semesta ini dan tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.

Sekiranya mereka tidak berpaling dari ayat-ayat Allah akibat keras kepala, atau fanatik kepada pemimpin-pemimpin mereka, tentu kebenaran akan tampak bagi mereka, dan mereka tidak akan menentang ajaran Rasulullah saw.

Senada dengan ayat ini, Allah berfirman pada Surah al-Anbiya'/21: 2-3:

Setiap diturunkan kepada mereka ayat-ayat yang baru dari Tuhan, mereka mendengarkannya sambil bermain-main. Hati mereka dalam keadaan lalai. (al-Anbiya'/21: 2-3)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-An’am
Surat Al An'aam (binatang ternak: unta, sapi, biri-biri dan kambing) yang terdiri atas 165 ayat, termasuk golongan surat Makkiyah, karena hampur seluruh ayat-ayat-Nya diturunkan di Mekah dekat sebelum hijrah. Dinamakan Al An'aam karena di dalamnya disebut kata An'aam dalam hubungan dengan adat-istiadat kaum musyrikin, yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka. Juga dalam surat ini disebutkan hukum-hukum yang berkenaan dengan binatang ternak itu.