QS. Al-A’raf Ayat 40

اِنَّ الَّذِيۡنَ كَذَّبُوۡا بِاٰيٰتِنَا وَاسۡتَكۡبَرُوۡا عَنۡهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمۡ اَبۡوَابُ السَّمَآءِ وَلَا يَدۡخُلُوۡنَ الۡجَـنَّةَ حَتّٰى يَلِجَ الۡجَمَلُ فِىۡ سَمِّ الۡخِيَاطِ‌ ؕ وَكَذٰلِكَ نَجۡزِى الۡمُجۡرِمِيۡنَ
Innal laziina kazzabuu bi Aayaatinaa wastakbaruu 'anhaa laa tufattahu lahum ahwaabus samaaa'i wa laa yadkhuluunal jannata hattaa yalijal jamalu fii sammil khiyaat; wa kazaalika najzil mujrimiin
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan mereka tidak akan masuk surga, sebelum unta masuk ke dalam lubang jarum. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat.
Juz ke-8
Tafsir
Sesungguhnya orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat yang menunjukkan keesaan Kami dan menyombongkan diri terhadapnya dengan tidak mengindahkan syariat Kami, sekali-kali tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka: doanya, perbuatannya, bahkan arwahnya. Dan pada hari kemudian mereka tidak akan mungkin masuk surga, sebelum, yakni kecuali jika terjadi sesuatu yang mustahil menurut akal manusia, yaitu unta masuk ke dalam lubang jarum yang demikian kecil. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat, para pendurhaka yang kedurhakaannya telah mendarah daging pada dirinya.
Yang dimaksud dengan mendustakan ayat-ayat Allah dalam ayat ini, ialah mendustakan hal-hal yang terkait dengan ketauhidan, seperti yang berhubungan dengan adanya Allah dan keesaan-Nya, yang berhubungan dengan kenabian, hari Kiamat, hari kebangkitan dan lain-lainnya. Mereka mendustakan, tidak mau menerima dan menolak ayat-ayat seperti ini dengan sombong dan congkak, maka mereka tidak akan dibukakan pintu langit.

Ada dua pengertian tentang tidak dibukakan pintu langit, di antaranya tidak akan diterima amal mereka dan tidak akan sampai kepada Allah, walaupun bagaimana besar amal dan usaha mereka. Bukan saja amal dan usaha mereka tidak sampai kepada Allah, juga doa dan permintaan mereka tidak akan sampai. Dalam pengertian lain menurut Ibnu 'Abbas roh mereka tidak langsung diterima Allah, karena Allah hanya menerima perkataan yang baik dan amal yang saleh, sebagaimana firman-Nya:

Kepada-Nyalah akan naik perkataan-perkataan yang baik, dan amal kebajikan, Dia akan mengangkatnya. (Fathir/35: 10)

Selain dari itu mereka tidak akan masuk ke dalam surga buat selama-lamanya. Dalam ayat ini Allah memberikan perumpamaan bagi mereka, bahwa mereka tidak akan masuk surga, kecuali bila unta dapat masuk ke dalam lubang jarum. Maksudnya, mereka mustahil akan masuk surga buat selama-lamanya. Demikianlah balasan yang diberikan Allah terhadap mereka yang berdosa seperti itu, yaitu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan tidak mau menerimanya dengan cara menyombongkan diri.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-A’raf
Surat Al A'raaf yang berjumlah 206 ayat termasuk golongan surat Makkiyah, diturunkan sebelum turunnya surat Al An'aam dan termasuk golongan surat Assab 'uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Dinamakan Al A'raaf karena perkataan Al A'raaf terdapat dalam ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas Al A'raaf yaitu: tempat yang tertinggi di batas surga dan neraka.