QS. Al-An’am Ayat 47

قُلۡ اَرَءَيۡتَكُمۡ اِنۡ اَتٰٮكُمۡ عَذَابُ اللّٰهِ بَغۡتَةً اَوۡ جَهۡرَةً هَلۡ يُهۡلَكُ اِلَّا الۡقَوۡمُ الظّٰلِمُوۡنَ
Qul ara'aitakum in ataakum 'azaabul laahi baghtatan aw jahratan hal yuhlaku illal qawmuz zaalimuun
Katakanlah (Muhammad), "Terangkanlah kepadaku jika siksaan Allah sampai kepadamu secara tiba-tiba atau terang-terangan, maka adakah yang dibinasakan (Allah) selain orang-orang yang zhalim?"
Juz ke-7
Tafsir
Pada ayat sebelumnya dijelaskan ancaman siksaan Allah dengan menekankan aspek keterkejutan yaitu datang dengan tiba-tiba, maka ayat ini mengulang kembali ancaman Allah terhadap para pendurhaka disertai dengan aspek jelasnya kedatangan siksaan tersebut yaitu secara terang-terangan. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad kepada orang-orang kafir, "Terangkanlah kepadaku apa yang dapat kamu lakukan dan kepada siapa kamu akan meminta pertolongan jika siksaan Allah sampai kepadamu secara tiba-tiba atau terang-terangan, pasti tidak ada satu pun yang dapat menolong, maka adakah yang dibinasakan oleh Allah selain orang-orang yang zalim?" Tidak ada yang lain, karena kalau mereka tidak terus-menerus berbuat zalim pastilah Allah tidak akan menyiksa mereka.
Kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan mengingkari seruan Rasul-rasul yang diutus kepada mereka, akan datang azab, adakalanya dengan tiba-tiba, adakalanya dengan tanda-tanda yang datang sebelum azab itu, adakalanya dapat dilihat langsung dengan mata adakalanya tidak dapat dilihat langsung, adakalanya datang di waktu siang hari dan adakalanya datang di malam hari.

Maka hendaklah orang-orang musyrik itu ingat orang-orang zalim dan orang-orang yang mengingkari seruan Rasul pasti ditimpa azab, sedangkan orang-orang yang mengikuti seruan Rasul akan dilindungi dan diselamatkan dari azab itu. Orang yang beriman tidak akan merugi, dan orang yang ingkar akan disiksa.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-An’am
Surat Al An'aam (binatang ternak: unta, sapi, biri-biri dan kambing) yang terdiri atas 165 ayat, termasuk golongan surat Makkiyah, karena hampur seluruh ayat-ayat-Nya diturunkan di Mekah dekat sebelum hijrah. Dinamakan Al An'aam karena di dalamnya disebut kata An'aam dalam hubungan dengan adat-istiadat kaum musyrikin, yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka. Juga dalam surat ini disebutkan hukum-hukum yang berkenaan dengan binatang ternak itu.