QS. Fussilat Ayat 52

قُلۡ اَرَءَيۡتُمۡ اِنۡ كَانَ مِنۡ عِنۡدِ اللّٰهِ ثُمَّ كَفَرۡتُمۡ بِهٖ مَنۡ اَضَلُّ مِمَّنۡ هُوَ فِىۡ شِقَاقٍۢ بَعِيۡدٍ
Qul araiaitum in kaana min 'indil laahi summa kafar tum bihii man adallu mimman huwa fii shiqaqim ba'iid
Katakanlah, "Bagaimana pendapatmu jika (Al-Qur'an) itu datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya. Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran)?"
Juz ke-25
Tafsir
Ayat ini menggambarkan kesesatan orang-orang yang mengingkari Al-Qur’an. Katakanlah kepada mereka, wahai Nabi Muhammad, “Bagaimana pendapatmu jika dia, yakni Al-Qur’an, yang kamu tolak tuntunannya dan keberadaannya itu benar-benar datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya. Jika demikian halnya, maka siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh dari kebenaran seperti keadaan kamu?” Pastilah tidak ada yang lebih sesat.
Ayat ini menerangkan bahwa sebenarnya orang-orang musyrik itu dalam keadaan ragu-ragu terhadap kebenaran Al-Qur'an dan terhadap Muhammad saw sebagai utusan Allah. Keadaan mereka antara membenarkan dan mengingkari. Mereka mengakui Muhammad saw sebagai seorang terpercaya serta disegani dan pemimpin yang dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul di kalangan suku Quraisy. Demikian pula, mereka mengagumi isi dan ketinggian gaya bahasa Al-Qur'an yang menurut mereka mustahil bagi seorang manusia dapat membuatnya. Tetapi, mereka masih dipengaruhi oleh kepercayaan nenek moyang mereka di samping khawatir akan timbulnya sikap antipati dari kaum mereka sendiri. Jika mereka menyatakan apa yang terkandung dalam hati mereka, tentu mereka tidak lagi dijadikan pemimpin oleh kaumnya; mereka akan kehilangan pengaruh. Sikap ragu-ragu inilah yang selalu berkecamuk dalam pikiran mereka.

Dalam keadaan yang demikian itulah, Allah memerintahkan Rasul-Nya menanyakan kepada orang-orang musyrik yang sesat itu. "Wahai orang-orang musyrik, bagaimana pendapatmu seandainya Al-Qur'an itu benar-benar dari Allah, sedangkan kamu mengingkari kebenarannya? Jika demikian halnya, tentulah kamu semua termasuk orang-orang yang sesat dan menjauhkan diri dari kebenaran?" Seakan-akan dengan pertanyaan itu Allah menyatakan dengan tegas bahwa sikap ragu-ragu itulah nanti yang akan membawa mereka ke dalam lembah kesesatan dan penyesalan yang tidak habis-habisnya di akhirat nanti.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Fussilat
Surat Fushshilat terdiri atas 54 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Mu'min. Dinamai Fushshilat (yang dijelaskan) karena ada hubungannya dengan perkataan Fushshilat yang terdapat pada permulaan surat ini yang berarti yang dijelaskan. Maksudnya ayat-ayatnya diperinci dengan jelas tentang hukum-hukum, keimanan, janji dan ancaman, budi pekerti, kisah, dan sebagainya. Dinamai juga dengan Haa Miim dan As Sajdah karena surat ini dimulai dengan Haa Miim dan dalam surat ini terdapat ayat Sajdah.
7 Isi Kandungan Surat...
7 Isi Kandungan Surat Al-A'raf Ayat 1-20 yang Dapat Dipelajari, Terdapat Bahayanya Menzalimi Allah

Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.

Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.

Ilmuwan yang Lahir di...
Ilmuwan yang Lahir di Masa Daulah Mamalik: Dari Ibnu Khaldun sampai Ibnu Taimiyah

Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.

Ini Mengapa Surat Al-Maun...
Ini Mengapa Surat Al-Ma'un Melegenda di Kalangan Muhammadiyah

Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.