QS. Al-Muddassir Ayat 53

كَلَّا ‌ؕ بَلۡ لَّا يَخَافُوۡنَ الۡاٰخِرَةَ
Kallaa bal laa yakhaafuunal aakhirah
Tidak! Sebenarnya mereka tidak takut kepada akhirat.
Juz ke-29
Tafsir
53-55. Sebagai tanggapan atas usul dan keinginan mereka tersebut, ayat ini menegaskan, sekali-kali tidak! Sebenarnya mereka tidak takut kepada siksa akhirat. Kalau sikap mereka tetap seperti itu maka sekali-kali tidak! Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar suatu peringatan. Maka barangsiapa menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya, karena fungsi utama Al-Qur’an di antaranya adalah sebagai peringatan bagi manusia.53-55. Sebagai tanggapan atas usul dan keinginan mereka tersebut, ayat ini menegaskan, sekali-kali tidak! Sebenarnya mereka tidak takut kepada siksa akhirat. Kalau sikap mereka tetap seperti itu maka sekali-kali tidak! Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar suatu peringatan. Maka barangsiapa menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya, karena fungsi utama Al-Qur’an di antaranya adalah sebagai peringatan bagi manusia.
Dengan nada cemooh, Allah menolak dengan tegas permintaan itu, sebab sebenarnya mereka tidak takut kepada hari akhirat. Artinya Allah tidak akan mengabulkan tuntutan mereka. Allah tidak akan menurunkan kitab dari langit khusus buat mereka.

Allah mengatakan dengan tegas bahwa sesungguhnya yang membuat jiwa mereka kasar, akhlak mereka jahat, penglihatan mereka tertutup, dan pendengaran mereka tersumbat dari kebenaran, adalah karena tidak percaya kepada hari akhirat dengan segala kedahsyatannya.

Andaikata permintaan mereka itu dikabulkan, tentu masih banyak permintaan-permintaan lain menyusul, sekadar menunjukkan iktikad mereka yang tidak baik kepada Islam. Sebab sudah cukup banyak dalil dan bukti-bukti kebenaran Nabi Muhammad untuk mereka. Lalu mereka minta kebenaran Nabi Muhammad buat mereka dan meminta lagi tambahan lain yang tidak pantas diminta, permintaan yang tidak berarti sama sekali.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Muddassir
Surat Al Muddatstsir terdiri atas 56 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Muzzammil. Dinamai Al Muddatstsir (orang yang berkemul) diambil dari perkataan Al Muddatstsir yang terdapat pada ayat pertama surat ini.