QS. Al-Qasas Ayat 54

اُولٰٓٮِٕكَ يُؤۡتَوۡنَ اَجۡرَهُمۡ مَّرَّتَيۡنِ بِمَا صَبَرُوۡا وَيَدۡرَءُوۡنَ بِالۡحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ وَمِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ يُنۡفِقُوۡنَ‏
Ulaaa'ika yu'tawna ajrahum marratayni bimaa sabaruu wa yadra'uuna bil hasanatis saiyi'ata wa mimmmaa razaq naahum yunfiquun
Mereka itu diberi pahala dua kali (karena beriman kepada Taurat dan Al-Qur'an) disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan menginfakkan sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka.
Juz ke-20
Tafsir
Orang-orang yang beriman kepada Al-Qur'an dan apa yang diturunkan sebelumnya, mereka itu sungguh tinggi kedudukannya di sisi Allah dan diberi pahala dua kali lipat karena beriman kepada Taurat dan Al-Qur'an. Hal ini disebabkan kesabaran mereka atas penderitaan yang mereka terima demi mempertahankan keimanan dan mengutamakan amal saleh. Dan di antara sifat-sifat mereka adalah mereka menolak kejahatan dengan memberi maaf, bahkan membalasnya dengan amal kebaikan, dan mereka juga adalah para dermawan yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka di jalan kebaikan.
Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang percaya kepada Al-Qur'an sesudah mereka percaya kepada kitab-kitab suci sebelumnya, akan diberikan pahala dua kali lipat. Pahala atas kepercayaan mereka kepada kitab-kitab suci mereka, dan pahala atas kepercayaan mereka kepada Al-Qur'an. Diperlukan kesabaran dan ketabahan untuk mempertahankan kepercayaan mereka. Fitnah dan cobaan yang harus dihadapi tentu sangat berat, bahkan mereka mendapat perlakuan yang tidak wajar karena mereka mengikuti Muhammad dan menganut agamanya.

Ada tiga macam orang yang mendapat pahala dua kali lipat sebagaimana dijelaskan di dalam sabda Nabi Muhammad:

Tiga golongan orang yang diberi pahala, masing-masing dua kali lipat. Seorang Ahli Kitab yang percaya kepada nabinya, kemudian ia mendapati masa (Muhammad saw) maka ia beriman pula kepadanya dan mengikutinya serta membenarkannya maka baginya dua pahala. Hamba sahaya yang menunaikan hak Allah 'Azza wa Jalla dan hak tuannya, maka baginya dua pahala. Dan seorang yang mempunyai hamba sahaya perempuan lalu ia memberi makan, dan memberinya pendidikan yang baik, kemudian ia memerdekakannya lalu menikahinya, maka baginya dua pahala." (Riwayat al-Bukhari dari Abu Musa al-Asy'ari).

Selain kesabaran dan ketabahan, mereka juga mempunyai beberapa sifat yang menjadikan mereka dekat kepada Allah, antara lain:

1.Mereka menolak kejahatan dengan kebaikan. Apa yang mereka dengar yang menyakitkan hati, berupa cacian dan sebagainya, tidak dibalas tetapi disambut dengan tenang bahkan dimaafkan.

2.Mereka menginfakkan rezeki yang diberikan Allah ke jalan yang benar. Mereka memperoleh rezeki juga dengan halal dan baik. Mereka mengeluarkan zakat, belanja rumah tangga, bederma untuk pembangunan masjid, madrasah, pengajian, pembinaan dan pemeliharaan anak yatim, dan lain sebagainya. Dalam firman-Nya:

Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah. (al-Baqarah/2: 195)

Dan firman-Nya:

Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik. (al-Baqarah/2: 267)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Qasas
Surat Al Qashash terdiri atas 88 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamai dengan Al Qashash, karena pada ayat 25 surat ini terdapat kata Al Qashash yang berarti cerita. Ayat ini menerangkan bahwa setelah Nabi Musa a.s. bertemu dengan Nabi Syua'ib a.s. ia menceritakan cerita yang berhubungan dengan dirinya sendiri, yakni pengalamannya dengan Fir'aun, sampai waktu ia diburu oleh Fir'aun karena membunuh seseorang dari bangsa Qibthi tanpa disengaja, Syua'ib a.s. menjawab bahwa Musa a.s. telah selamat dari pengejaran orang-orang zalim. Turunnya ayat 25 surat ini amat besar artinya bagi Nabi Muhammad s.a.w. dan bagi sahabat-sahabat yang melakukan hijrah ke Madinah, yang menambah keyakinan mereka, bahwa akhirnya orang-orang Islamlah yang menang, sebab ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang berhijrah dari tempat musuh untuk mempertahankan keimanan, pasti akan berhasil dalam perjuangannya menghadapi musuh-musuh agama. Kepastian kemenangan bagi kaum muslimin itu, ditegaskan pada bagian akhir surat ini yang mengandung bahwa setelah hijrah ke Madinah kaum muslimin akan kembali ke Mekah sebagai pemenang dan penegak agama Allah. Surat Al Qashash ini adalah surat yang paling lengkap memuat cerita Nabi Musa a.s. sehingga menurut suatu riwayat, surat ini dinamai juga dengan surat Musa.