QS. Al-Anbiya Ayat 55

قَالُوۡۤا اَجِئۡتَـنَا بِالۡحَـقِّ اَمۡ اَنۡتَ مِنَ اللّٰعِبِيۡنَ‏
Qooluuu aji'tanaa bil haqqi am anta minal laa'ibiin
Mereka berkata, "Apakah engkau da-tang kepada kami membawa kebenaran atau engkau main-main?"
Juz ke-17
Tafsir
Dialog Ibrahim dengan kaumnya bertambah panas. Mereka pun berkata dengan mengajukan pertanyaan mendasar, wahai Ibrahim, "Apakah engkau benar-benar datang kepada kami membawa kebenaran tentang Tuhan dan ajaran kemanusiaan atau engkau hanya main-main saja?”
Dalam ayat ini disebutkan jawaban Azar dan kaumnya kepada Ibrahim yaitu, apakah Ibrahim datang kepada mereka dengan membawa kebenaran, ataukah hanya ingin berolok-olok saja.

Dari ucapan mereka dapat disimpulkan beberapa pertanyaan seputar sikap mereka. Pertama, bahwa mereka setelah mendengarkan ucapan Ibrahim yang bersifat merendahkan martabat tuhan-tuhan mereka, dan menyatakan sesatnya perbuatan mereka, maka hati mereka mulai tergugah, karena ucapan semacam itu belum pernah terdengar di kalangan mereka. Kedua, karena melihat sikap Ibrahim yang bersungguh-sungguh dan keras dalam ucapannya, maka hati mereka mulai ragu terhadap kebenaran dan perbuatan mereka sendiri sebagai penyembah patung. Ketiga, mereka meminta kepada Ibrahim agar memberikan bukti-bukti dan alasan-alasan yang menunjukkan kebenaran ucapan Ibrahim kepada mereka. Keempat, jika Ibrahim tidak dapat memberikan bukti-bukti tersebut, maka mereka menganggap Ibrahim hanya memperolok-olok mereka.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Anbiya
Surat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'(nabi-nabi), karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad s.a.w supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.