QS. Ar-Rum Ayat 58

وَلَقَدۡ ضَرَبۡنَا لِلنَّاسِ فِىۡ هٰذَا الۡقُرۡاٰنِ مِنۡ كُلِّ مَثَلٍ‌ؕ وَلَٮِٕنۡ جِئۡتَهُمۡ بِاٰيَةٍ لَّيَقُوۡلَنَّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡۤا اِنۡ اَنۡتُمۡ اِلَّا مُبۡطِلُوۡنَ
Wa laqad darabnaa linnaasi fii haazal Quraani min kulli masal; wa la'in ji'tahum bi aayatil la yaquulannal laziina kafaruu in antum illaa mubtiluun
Dan sesungguhnya telah Kami jelaskan kepada manusia segala macam perumpamaan dalam Al-Qur'an ini. Dan jika engkau membawa suatu ayat kepada mereka, pastilah orang-orang kafir itu akan berkata, "Kamu hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka."
Juz ke-21
Tafsir
Beralih dari pemaparan mengenai bukti keesaan-Nya dan kebenaran risalah Nabi Muhammad, pada ayat ini Allah menjelaskan sikap orang kafir. Dan sesungguhnya telah Kami jelaskan kepada manusia segala macam perumpamaan dalam Al-Qur’an ini perihal bukti keesaan-Ku, keniscayaan hari kebangkitan, dan kebenaran risalah Nabi Muhammad. Meski begitu, jika engkau membawa suatu ayat yang lain kepada mereka, pastilah orang-orang kafir itu akan tetap berkata, “Kamu hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka. Apa yang engkau bawa adalah sihir semata.”
Dalam ayat ini dinyatakan bahwa Allah telah menyampaikan berbagai penjelasan tentang bukti bahwa Ia ada dan Mahakuasa. Di antaranya adalah bagaimana umat-umat terdahulu beserta peradabannya hancur karena melanggar ketentuan-ketentuan Allah, bagaimana Dia menurunkan hujan yang amat besar pengaruhnya bagi kesuburan dan kemakmuran, dan bagaimana Dia menentukan perjalanan hidup manusia sampai mati dan dibangkitkan kembali di akhirat. Semuanya itu menunjukkan Allah Mahakuasa, dan sekaligus menunjukkan bahwa kehidupan kembali di akhirat itu ada. Akan tetapi, mereka yang tidak mau beriman mengingkari semua itu sebagai tanda adanya Allah dan kemahakuasaan-Nya. Bahkan mereka menuduh orang yang beriman telah menyampaikan ketidakbenaran dan melakukan kebohongan.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Ar-Rum
Surat Ar Ruum terdiri atas 60 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah diturunkan sesudah ayat Al Insyiqaq. Dinamakan Ar Ruum karena pada permulaan surat ini, yaitu ayat 2, 3 dan 4 terdapat pemberitaan bangsa Rumawi yang pada mulanya dikalahkan oleh bangsa Persia, tetapi setelah beberapa tahun kemudian kerajaan Ruum dapat menuntut balas dan mengalahkan kerajaan Persia kembali. Ini adalah suatu mukjizat Al Quran, yaitu memberitakan hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dan juga suatu isyarat bahwa kaum muslimin yang demikian lemahnya di waktu itu akan menang dan dapat menghancurkan kaum musyrikin. Isyarat ini terbukti pertama kali pada perang Badar.