QS. Ad-Dukhan Ayat 58

فَاِنَّمَا يَسَّرۡنٰهُ بِلِسَانِكَ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُوۡنَ
Fa innamaa yassarnaahu bilisaanika la'allahum yatazakkaruun
Sungguh, Kami mudahkan Al-Qur'an itu dengan bahasamu agar mereka mendapat pelajaran.
Juz ke-25
Tafsir
Setelah menjelaskan berbagai nikmat yang diperoleh oleh orang-orang yang bertakwa di akhirat nanti, Allah lalu menggambarkan bahwa Al-Qur’an adalah tuntunan untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat itu. Allah berfirman, “Sungguh, Kami memudahkannya, yakni memudahkan penyampaian pesan-pesan Al-Qur’an itu dengan bahasamu, yaitu bahasa Arab dengan harapan agar mereka mendapat pelajaran mengenai hari Kiamat, siksaan, dan nikmat yang di peroleh di akhirat kelak.
Allah menjelaskan petunjuk dan peringatan yang telah disampaikan kepada orang-orang musyrik Mekah yang disampaikan oleh Rasul-Nya, Muhammad saw, berupa wahyu-Nya yang diturunkan dengan bahasa yang sudah mereka pahami yaitu bahasa mereka sendiri, bahasa Arab. Hal itu dimaksudkan agar kaum musyrik Mekah dapat dengan mudah mengambil petunjuk dan pelajaran dari pokok-pokok agama Islam, tamsil ibarat dan kisah-kisah umat yang dahulu yang terdapat di dalam Al-Qur'an wahyu yang telah diturunkan itu. Dengan membaca Al-Qur'an mereka akan merenungkan ayat-ayat yang menyuruh agar manusia memperhatikan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah yang terdapat dalam kejadian langit dan bumi beserta apa yang ada antara keduanya, demikian pula bukti-bukti adanya hari kebangkitan.

Dengan bimbingan dan peringatan itu, diharapkan mereka mau bertobat, kembali ke jalan yang benar, mau mengakui dan mencari kebenaran yang hakiki dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan nenek moyang mereka yang telah nyata kesesatannya. Akan tetapi lantaran kebekuan hati mereka karena kesombongan dan keangkuhan mereka, maka petunjuk dan kebenaran yang dikemukakan Al-Qur'an kepada mereka tidak dapat mereka terima, sehingga mereka tetap dalam kegelapan dan kesesatan.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Ad-Dukhan
Surat Ad Dukhaan terdiri atas 59 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah Az Zukhruf. Dinamai Ad Dukhaan (kabut), diambil dari perkataan Dukhaan yang terdapat pada ayat 10 surat ini.Menurut riwayat Bukhari secara ringkas dapat diterangkan sebagai berikut: Orang-orang kafir Mekah dalam menghalang-halangi agama Islam dan menyakiti serta mendurhakai Nabi Muhammad s.a.w. sudah melewati batas, karena itu Nabi mendoa kepada Allah agar diturunkan azab sebagaimana yang telah diturunkan kepada orang-orang yang durhaka kepada Nabi Yusuf yaitu musim kemarau yang panjang. Do'a Nabi itu dikabulkan Allah sampai orang-orang kafir memakan tulang dan bangkai, karena kelaparan. Mereka selalu menengadah ke langit mengharap pertolongan Allah. Tetapi tidak satupun yang mereka lihat kecuali kabut yang menutupi pandangan mereka.Akhirnya mereka datang kepada Nabi agar Nabi memohon kepada Allah supaya hujan diturunkan. Setelah Allah mengabulkan doa Nabi, dan hujan di turunkan, mereka kembali kafir seperti semula; karena itu Allah menyatakan bahwa nanti mereka akan diazab dengan azab yang pedih.