QS. Al-Hijr Ayat 59

اِلَّاۤ اٰلَ لُوۡطٍؕ اِنَّا لَمُنَجُّوۡهُمۡ اَجۡمَعِيۡنَۙ
Illaaa Aala Luut; innaa lamunajjuuhum ajma'iin
kecuali para pengikut Luth. Sesungguhnya kami pasti menyelamatkan mereka semuanya,
Juz ke-14
Tafsir
Allah menyatakan bahwa kami akan membinasakan kaum Nabi Lut yang berdosa, kecuali para pengikut Lut. Sesungguhnya Kami pasti menyelamatkan mereka semuanya dari kebinasaan itu, kecuali istrinya. Dia dibinaskan bersama kaum Nabi Lut lainnya. Kami telah menentukan keputusan sesuai perintah Allah kepada kami bahwa sesungguhnya dia termasuk orang yang tertinggal bersama orang kafir lainnya."
Para malaikat yang menjadi tamu Nabi Ibrahim menerangkan kepadanya bahwa mereka ditugaskan untuk membinasakan kaum Lut yang tidak mengindahkan seruan nabi yang diutus kepada mereka. Termasuk orang-orang yang dibinasakan itu adalah istri Lut sendiri. Sedangkan orang-orang yang mengikuti Lut akan diselamatkan dari azab itu.

Dari ayat ini dapat dipahami bahwa seseorang tidak dapat membebaskan orang lain dari azab Allah walaupun orang lain itu adalah istri, anak-anak atau orang tuanya, karena manusia bertanggung jawab kepada Allah atas segenap perbuatan yang telah dilakukannya. Allah tidak akan membebani seseorang dengan dosa orang lain sedikit pun. Firman Allah:

¦ Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain¦ (al-An'am/6: 164)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Hijr
Surat ini terdiri atas 99 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, karena diturunkan di Mekah sebelum hijrah. Al Hijr adalah nama sebuah daerah pegunungan yang didiami zaman dahulu oleh kaum Tsamud terletak di pinggir jalan antara Madinah dan Syam (Syria). Nama surat ini diambil dari nama daerah pegunungan itu, berhubung nasib penduduknya yaitu kaum Tsamud diceritakan pada ayat 80 sampai dengan 84, mereka telah dimusnahkan Allah s.w.t., karena mendustakan Nabi Shaleh a.s. dan berpaling dari ayat-ayat Allah. Dalam surat ini terdapat juga kisah-kisah kaum yang lain yang telah dibinasakan oleh Allah seperti kaum Luth a.s. dan kaum Syu'aib a.s. Dari ke semua kisah-kisah itu dapat diambil pelajaran bahwa orang-orang yang menentang ajaran rasul-rasul akan mengalami kehancuran.