QS. Asy-Syu'ara' Ayat 59

كَذٰلِكَؕ وَاَوۡرَثۡنٰهَا بَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَؕ‏
Kazaalika wa awrasnaahaa Baniii Israaa'iil
demikianlah, dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israil.
Juz ke-19
Tafsir
Demikianlah, dan Kami anugerahkan semuanya itu kepada Bani Israil. Merekalah pada akhirnya yang mewarisi kekayaan Fir’aun dan peng-ikutnya setelah semuanya binasa.
Ayat ini menerangkan bahwa semua taman dan tempat yang indah, sungai, harta kekayaan, dan kedudukan tinggi yang akan ditinggalkan oleh Fir'aun dan kaumnya, akan dianugerahkan kepada Bani Israil di Palestina sesuai dengan janji Allah kepada mereka. Firman Allah:

"Dan Kami wariskan kepada kaum yang tertindas itu, bumi bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi. Dan telah sempurnalah firman Tuhanmu yang baik itu (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah mereka bangun." (al-A'raf/7: 137)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.