QS. As-Sajdah Ayat 6
Jika diperhatikan seluruh makhluk yang ada di alam ini sejak dari yang besar sampai kepada yang sekecil-kecilnya akan timbul dugaan bahwa di antara makhluk itu ada yang besar faedahnya dan ada pula yang dirasa tidak berfaedah atau tidak berguna sama sekali, bahkan dapat menimbulkan bahaya bagi manusia, seperti ular berbisa, hama-hama penyakit menular, tanaman yang mengandung racun, dan sebagainya. Dugaan ini akan timbul jika masing-masing makhluk itu dilihat secara terpisah, tidak dalam satu kesatuan alam semesta ini.
Jika makhluk-makhluk itu dilihat dalam satu kesatuan alam semesta, dimana antara yang satu dengan yang lain mempunyai hubungan erat, akan terlihat bahwa semua makhluk itu ada faedah dan kegunaannya dalam menjaga keseimbangan dan kelestarian alam ini. Bahkan terlihat dengan nyata bahwa usaha-usaha sebagian manusia, baik secara sengaja atau tidak, merusak dan membunuh sebagian makhluk hidup, menimbulkan pencemar-an di alam ini, sehingga kelestariannya terganggu. Salah satu contoh ialah dengan adanya obat pembasmi hama, banyak cacing dan bakteri yang musnah. Akibatnya, proses pembusukan sampah menjadi terganggu. Padahal bakteri dan cacing itu dianggap binatang yang tidak ada gunanya sama sekali. Penebangan hutan mengakibatkan tanah menjadi gundul, sehingga banyak terjadi banjir dan tanah longsor di musim hujan, serta kekeringan pada musim kemarau.
Semua itu akibat keserakahan manusia. Hal itu bisa dikategorikan sebagai perbuatan merusak di bumi. Akibat yang ditimbulkannya bisa luas dan memberi efek domino (beruntun).
Berdasarkan paparan di atas nyatalah bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah, ada faedahnya, tetapi banyak manusia yang tidak mau memperhatikannya.
Kemudian ayat ini menerangkan bahwa Dia menciptakan manusia dari tanah. Maksudnya ialah Allah menciptakan Adam dari tanah kemudian menciptakan anak cucu Adam dari sari pati tanah yang diperoleh oleh ayah dan ibu dari makanan berupa hewan dan tumbuh-tumbuhan yang semuanya berasal dari tanah.
Dalam ayat 7 dinyatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah, tetapi pada ayat ini ditegaskan bahwa hanya pada permulaannya saja manusia diciptakan dari tanah. Dengan ayat ini dapat pula ditafsirkan bahwa ada fase lain setelah awal penciptaan sebelum ciptaan tersebut menjadi manusia. Jika hal tersebut memang terjadi demikian, banyak pertanyaan lain yang masih tersisa, antara lain (1) apakah awal penciptaan manusia sama dan bersamaan dengan awal penciptaan makhluk hidup bumi lainnya (lihat tafsir Surah al- An'am ayat 2), (2) apakah fase setelah penciptaan awal tersebut manusia berkembang melalui bentuk antara seperti halnya proses evolusi makhluk hidup lainnya yang kini banyak dipercayai (lihat Surah ar-Rum/30 ayat 20), atau (3) manusia tercipta melalui proses khusus yang berbeda dari makhluk hidup lainnya (al-Ahzab/33 ayat 33).
Surat As Sajdah terdiri atas 30 ayat termasuk golongan surat Makkiyah diturunkan sesudah surat Al Mu'minuun. Dinamakan As Sajdah berhubung pada surat ini terdapat ayat sajdah, yaitu ayat yang kelima belas.
Bacaan selawat asyghil pertama kali dicetuskan oleh Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo. Kata asyghil, dalam bahasa Arab berarti sibuk.
Bacaan doa agar tidak hujan bisa diamalkan jika turunnya hujan justru merugikan diri kita. Doa ini dikenal juga sebagai doa agar dihindarkan dari hujan yang merusak.
Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.