QS. Taha Ayat 60

فَتَوَلّٰى فِرۡعَوۡنُ فَجَمَعَ كَيۡدَهٗ ثُمَّ اَتٰى
Fatawallaa Fir'awnu fajjama'a kaidahuu summa ataa
Maka Fir‘aun meninggalkan (tempat itu), lalu mengatur tipu dayanya, kemudian dia datang kembali (pada hari yang ditentukan).
Juz ke-16
Tafsir
Kesepakatan untuk mengadu mukjizat Musa dengan sihir para penyihir Fir‘aun terjalin. Maka Fir‘aun meninggalkan tempat pertemuan itu, lalu dengan segera dia mengatur tipu dayanya untuk mengalahkan Nabi Musa. Setelah waktu yang disepakati tiba, kemudian dia datang kembali bersama para penyihir dan orang-orang yang akan menyaksikan peristiwa tersebut.
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa tercapai persetujuan antara Musa dan Firaun tentang tempat, hari dan waktu diadakannya pertandingan nanti, pergilah Firaun meninggalkan tempat perdebatan itu, untuk mengatur tipu dayanya. Ahli-ahli sihir dikumpulkan, alat-alat perlengkapan mereka disempurnakan, penyokong dan pembantu-pembantunya serta yang lain-lain dipersiapkan. Pada hari yang telah ditetapkan bersama yaitu pada hari raya Syam an-Nasim, berangkatlah Firaun bersama rombongannya ke tempat yang telah disepakatinya dengan Musa. Duduklah ia di atas kursi kebesarannya, didampingi oleh penjabat-penjabat terasnya, diapit oleh rakyatnya di sebelah kiri dan kanannya. Tidak lama kemudian datang pula Musa dengan tongkatnya ditemani oleh saudaranya Harun. Firaun menggembleng tukang-tukang sihirnya yang telah berdiri dan berbaris rapi di depannya, mengharapkan supaya mereka melaksanakan tugasnya, mendemonstrasikan keahliannya dengan sebaik-baiknya, menjanjikan akan memenuhi segala permintaan mereka, apabila mereka menang, sebagaimana diterangkan di dalam firman Allah:

Dan para pesihir datang kepada Firaun. Mereka berkata, "(Apakah) kami akan mendapat imbalan, jika kami menang?" Dia (Firaun) menjawab, "Ya, bahkan kamu pasti termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)." (al-A'raf/7: 113 dan 114)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Taha
Surat Thaahaa terdiri atas 135 ayat, diturunkan sesudah diturunkannya surat Maryam, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamai Thaahaa, diambil dari perkataan yang berasal dan ayat pertama surat ini. Sebagaimana yang lazim terdapat pada surat-surat yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf thaahaa dalam surat ini. Allah menerangkan bahwa Al Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Selain hal-hal tersebut di atas, maka surat ini mengandung pokok-pokok isi sebagai berikut: