QS. Al-An’am Ayat 60

وَهُوَ الَّذِىۡ يَتَوَفّٰٮكُمۡ بِالَّيۡلِ وَ يَعۡلَمُ مَا جَرَحۡتُمۡ بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَـبۡعَثُكُمۡ فِيۡهِ لِيُقۡضٰٓى اَجَلٌ مُّسَمًّى‌ۚ ثُمَّ اِلَيۡهِ مَرۡجِعُكُمۡ ثُمَّ يُنَبِّئُكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ
Wa Huwal lazii yatawaf faakum billaili wa ya'lamu maa jarahtum binnahaari summa yab'asukum fii liyuqdaaa ajalum musamman summa ilaihi marji'ukum summa yunabbi 'ukum bimaa kuntum ta'maluun
Dan Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya tempat kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Juz ke-7
Tafsir
Di antara yang gaib adalah kematian dan kebangkitan. Melalui ayat ini Allah menegaskan tentang hal itu. Dan Dialah yang mewafatkanmu, yaitu menidurkan kamu, pada malam hari dengan menahan rohmu dan kamu tidak mampu melakukan apa pun, dan Dia juga mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari meskipun mungkin ada yang kamu rahasiakan dari manusia, kemudian Dia membangkitkanmu, yaitu membangunkan kamu, pada siang hari untuk disempurnakan batas waktu yaitu umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya, bukan kepada selain-Nya, tempat kamu kembali yaitu melalui pintu kematian, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan ketika kamu hidup di dunia. Kemudian Dia akan memberikan balasan setimpal atas setiap perbuatanmu.
Ayat ini menerangkan kekuasaan Allah terhadap makhluk-Nya, yaitu Dialah yang menidurkan di malam hari untuk beristirahat dan menghilangkan kelelahannya karena berusaha di siang hari untuk mencari nafkah dan berjuang menegakkan agama-Nya. Proses itu tidak diketahui oleh manusia.

Pada ayat lain Allah menerangkan hakikat tidur dan hakikat mati, yaitu firman-Nya:

Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir. (az-Zumar/39: 42)

Allah pula yang membangunkan manusia di siang hari. Dia mengetahui apa yang akan dikerjakan manusia di siang hari sebelum ia mengerjakannya. Orang-orang beriman akan mengisi seluruh waktu bangunnya dengan segala macam amal yang diridai Allah, karena ia yakin bahwa hidup di dunia adalah sementara, sedangkan hidup yang sebenarnya adalah di akhirat nanti. Sedangkan orang-orang kafir mengisi kehidupan mereka dengan segala macam yang diinginkan oleh hawa nafsu, karena mereka meragukan kehidupan akhirat, dan seakan-akan mereka telah meyakini bahwa hidup di dunia inilah hidup yang sebenarnya.

Dengan menidurkan manusia di malam hari dan membangunkannya di siang hari dan dengan perputaran waktu itu habislah umur mereka. Lalu mereka diwafatkan dan kembali kepada Allah untuk ditimbang amal baik yang pernah mereka kerjakan dan perbuatan dosa yang pernah mereka lakukan. Kepada mereka diberitakan segala perbuatan yang pernah dilakukan selama tidur di malam hari dan waktu bangun di siang hari sesuai dengan yang diperintahkan Allah.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-An’am
Surat Al An'aam (binatang ternak: unta, sapi, biri-biri dan kambing) yang terdiri atas 165 ayat, termasuk golongan surat Makkiyah, karena hampur seluruh ayat-ayat-Nya diturunkan di Mekah dekat sebelum hijrah. Dinamakan Al An'aam karena di dalamnya disebut kata An'aam dalam hubungan dengan adat-istiadat kaum musyrikin, yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka. Juga dalam surat ini disebutkan hukum-hukum yang berkenaan dengan binatang ternak itu.