QS. Maryam Ayat 61

جَنّٰتِ عَدۡنٍ اۨلَّتِىۡ وَعَدَ الرَّحۡمٰنُ عِبَادَهٗ بِالۡغَيۡبِ‌ ؕ اِنَّهٗ كَانَ وَعۡدُهٗ مَاۡتِيًّا
Jannaati 'adninil latii wa'adar Rahmaanu ibaadahuu bilghaib; innahuu kaana wa'duhuu maatiyyaa
yaitu surga ‘Adn yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Nya, sekalipun (surga itu) tidak tampak. Sungguh, (janji Allah) itu pasti ditepati.
Juz ke-16
Tafsir
Kami beri mereka anugerah, yaitu surga ‘Adn yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Nya yang taat dan melaksanakan ajaran-Nya. Mereka mengimani eksistensinya, sekalipun surga itu tidak tampak dan tidak mereka lihat di dunia. Sungguh, mereka meyakini bahwa janji Allah itu pasti ditepati. Mereka tahu Allah tidak pernah mengingkari janji.
Ayat ini menerangkan bahwa surga yang dijanjikan Allah akan menjadi tempat kediaman bagi orang yang bertobat dan bertakwa itu, ialah surga 'Adn. Meskipun surga yang dijanjikan tidak dapat dilihat oleh manusia di dunia ini, karena masih bersifat gaib dan kapan manusia itu pasti masuk ke dalamnya tidak pula dapat diketahui dengan pasti karena semua itu hanya diketahui oleh Allah. Tetapi bagi orang yang beriman dan yakin akan terjadinya hari kebangkitan dan hisab, hal itu tidak diragukan sedikit pun karena itu adalah janji Allah Yang Mahasempurna, Mahaadil dan Maha Bijaksana. Pastilah janji itu akan dipenuhi-Nya dan akan dilaksanakan-Nya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Maryam
Surat Maryam terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Madinah, bahkan sebelum sahabat-sahabat beliau hijrah ke negeri Habsyi. Menurut riwayat Ibnu Mas'ud, Ja'far bin Abi Thalib membacakan permulaan surat Maryam ini kepada raja Najasyi dan pengikut-pengikutnya di waktu ia ikut hijrah bersama-sama sahabat-sahabat yang lain ke negeri Habsyi.Surat ini dinamai Maryam, karena surat ini mengandung kisah Maryam, ibu Nabi Isa a.s. yang serba ajaib, yaitu melahirkan puteranya lsa a.s., sedang ia sebelumnya belum pernah dikawini atau dicampuri oleh seorang laki-laki pun. Kelahiran Isa a.s. tanpa bapa, merupakan suatu bukti kekuasaan Allah s.w.t. Pengutaraan kisah Maryam sebagai kejadian yang luar biasa dan ajaib dalam surat ini, diawali dengan kisah kejadian yang luar biasa dan ajaib pula, yaitu dikabulkannya doa Zakaria a.s. oleh Allah s.w.t., agar beliau dianugerahi seorang putera sebagai pewaris dan pelanjut cita-cita dan kepercayaan beliau, sedang usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul yang menurut ukuran ilmu biologi tidak mungkin akan terjadi.