QS. Ghafir Ayat 62

ذٰ لِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمۡ خَالِقُ كُلِّ شَىۡءٍ‌ ۘ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ‌ۚ فَاَ نّٰى تُؤۡفَكُوۡنَ
Zaalikumul laahu Rabbukum khaaliqu kulli shai'; laaa ilaaha illaa Huwa fa annaa tu'fakuun
Demikianlah Allah, Tuhanmu, Pencipta segala sesuatu, tidak ada tuhan selain Dia; maka bagaimanakah kamu dapat dipalingkan?
Juz ke-24
Tafsir
Demikianlah Allah, Tuhanmu Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pencipta segala sesuatu, tidak ada Tuhan yang layak disembah selain Dia. Oleh sebab itu, maka bagaimanakah kamu dapat dipalingkan dari mengakui kebenaran ayat-ayat Allah?
Ayat ini menerangkan bahwa yang melimpahkan nikmat yang tidak terhingga kepada seluruh makhluk itu adalah Tuhan yang berhak disembah, karena Dialah yang menciptakan seluruh makhluk.

Kepada orang-orang kafir akan ditanyakan mengapa mereka berpaling, tidak mau menyembah, dan tidak mengesakan Allah. Padahal semua yang mereka sembah itu adalah ciptaan Allah, yang tidak pantas disembah.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Ghafir
Surat Al Mu'min terdiri atas 85 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Az Zumar. Dinamai Al Mu'min (Orang yang beriman), berhubung dengan perkataan mukmin yang terdapat pada ayat 28 surat ini. Pada ayat 28 diterangkan bahwa salah seorang dari kaum Fir'aun telah beriman kepada Nabi Musa a.s. dengan menyembunyikan imannya kepada kaumnya, setelah mendengar keterangan dan melihat mukjizat yang dikemukakan oleh Nabi Musa a.s. Hati kecil orang ini mencela Fir'aun dan kaumnya yang tidak mau beriman kepada Nabi Musa a.s., sekalipun telah dikemukakan keterangan dan mukjizat yang diminta mereka.Dinamakan pula Ghafir (yang mengampuni), karena ada hubungannya dengan kalimat Ghafir yang terdapat pada ayat 3 surat ini. Ayat ini mengingatkan bahwa Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat adalah sebagian dari sifat-sifat Allah, karena itu hamba-hamba Allah tidak usah khawatir terhadap perbuatan-perbuatan dosa yang telah terlanjur mereka lakukan, semuanya itu akan diampuni Allah asal benar-benar memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya dan berjanji tidak akan mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa itu lagi. Dan surat ini dinamai Dzit Thaul (Yang Mempunyai Kurnia) karena perkataan tersebut terdapat pada ayat 3.