QS. Az-Zumar Ayat 63

لَّهٗ مَقَالِيۡدُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ؕ وَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ اُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡخٰسِرُوۡنَ
Lahuu maqooliidus sa maawaati wal ard; wallaziina kafaruu bi ayaatil laahi ulaaa'ika humul khaasiruun
Milik-Nyalah kunci-kunci (perbenda-haraan) langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, mereka itulah orang yang rugi.
Juz ke-24
Tafsir
Dan milik-Nyalah kunci-kunci perbendaharaan langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir yakni ingkar terhadap ayat-ayat Allah dan memperolok-olokkannya, mereka itulah orang yang mengalami kerugian.
Pada ayat-ayat ini, Allah menegaskan bahwa Dialah Pencipta segala sesuatu yang ada, baik di langit maupun di bumi. Dialah Pencipta alam seluruhnya, tak ada sesuatu pun yang dapat menciptakan selain Dia. Ini adalah suatu hakikat kebenaran yang tidak seorang pun dapat mengingkarinya. Tidak ada seorang pun dapat menyatakan bahwa dirinya pencipta alam, karena tak akan diterima akal bahwa seseorang mempunyai kekuatan dan kekuasaan untuk menciptakan jagad raya ini, dan tidak dapat pula diterima akal bahwa alam ini terjadi dengan sendirinya tanpa ada penciptanya. Oleh sebab itu, pastilah alam ini diciptakan oleh Zat Yang Mahakuasa dan Maha Mengetahui segala sesuatu, itulah Dia Allah.

Allah-lah yang mengurus segala yang ada, ilmu-Nya sangat luas, mencakup semua makhluk-Nya. Dialah yang mengendalikan alam sejak dari yang sekecil-kecilnya sampai kepada yang sebesar-besarnya. Dia mengendalikan semua itu sesuai dengan ilmu, hikmah dan kebijaksanaan-Nya. Tak ada suatu makhluk pun yang ikut campur tangan dalam penciptaan dan pengendalian itu. Inilah yang dapat diterima oleh akal yang sehat dan dapat diterima oleh hati nurani manusia.

Meskipun demikian, masih banyak orang yang mengingkari hakikat ini dan mengatakan bahwa dialah yang berkuasa, dan dialah Tuhan, seperti yang dinyatakan oleh Fir'aun atau mengemukakan berbagai macam teori mengenai alam ini untuk menetapkan bahwa alam jagad raya ini terjadi dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakannya. Orang yang seperti ini adalah orang-orang kafir yang selalu mengingkari bukti-bukti kekuasaan Allah baik di langit maupun di bumi dan tidak mau mempergunakan akal pikirannya yang sehat yang telah dianugerahkan Allah kepadanya. Mereka inilah yang dikatakan Allah sebagai orang-orang yang paling merugi baik di dunia apalagi di akhirat nanti.

Sebagian mufasir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan "Maqalid as-samawati wa al-ardh" (kendali langit dan bumi di sini ialah perbendaharaannya). Jadi, kunci-kunci semua perbendaharaan yang tersimpan di langit dan di bumi berada di tangan-Nya. Dialah yang memelihara dan menjaganya. Dialah penguasanya yang berhak membagi-bagikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Rasulullah bersabda:

Diriwayatkan oleh Usman r.a. bahwa ketika ia menanyakan kepada Rasulullah tentang firman Allah "Hanya bagi Allah, maqalid langit dan bumi." beliau menjawab, "Hai Usman, engkau menanyakan kepadaku sesuatu yang belum pernah ditanyakan seseorang pun kepadaku sebelumnya. Maqalid as- samawati wa al-ardh" ialah ucapan: Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, aku memohon ampun kepada Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Awal Yang Akhir, Yang Lahir, Yang Batin, menghidupkan, mematikan, sedang Dia tetap hidup dan tidak mati, di tangan-Nyalah segala kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu." (Riwayat Abu Ya'la, Ibnu Abi hatim, dan Ibnu Mardawaih)

Barang siapa yang membawa ucapan ini dia akan mendapat kebaikan yang ada di langit dan di bumi.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Az-Zumar
Surat Az Zumar terdiri ataz 75 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Saba'. Dinamakan Az Zumar (Rombongan-rombongan) karena perkataan Az Zumar yang terdapat pada ayat 71 dan 73 ini. Dalam ayat-ayat tersebut diterangkan keadaan manusia di hari kiamat setelah mereka dihisab, di waktu itu mereka terbagi atas dua rombongan; satu rombongan dibawa ke neraka dan satu rombongan lagi dibawa ke syurga. Masing- masing rombongan memperoleh balasan dari apa yang mereka kerjakan di dunia dahulu. Surat ini dinamakan juga Al Ghuraf (kamar-kamar) berhubung perkataan ghuraf yang terdapat pada ayat 20, dimana diterangkan keadaan kamar-kamar dalam syurga yang diperoleh orang-orang yang bertakwa.
7 Isi Kandungan Surat...
7 Isi Kandungan Surat Al-A'raf Ayat 1-20 yang Dapat Dipelajari, Terdapat Bahayanya Menzalimi Allah

Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.

Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.

Ilmuwan yang Lahir di...
Ilmuwan yang Lahir di Masa Daulah Mamalik: Dari Ibnu Khaldun sampai Ibnu Taimiyah

Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.

Ini Mengapa Surat Al-Maun...
Ini Mengapa Surat Al-Ma'un Melegenda di Kalangan Muhammadiyah

Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.