QS. Al-Hajj Ayat 65

اَلَمۡ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ سَخَّرَ لَـكُمۡ مَّا فِى الۡاَرۡضِ وَالۡـفُلۡكَ تَجۡرِىۡ فِى الۡبَحۡرِ بِاَمۡرِهٖ ؕ وَيُمۡسِكُ السَّمَآءَ اَنۡ تَقَعَ عَلَى الۡاَرۡضِ اِلَّا بِاِذۡنِهٖ ؕ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوۡفٌ رَّحِيۡمٌ
Alam tara annal laaha sakhkhara lakum maa fil ardi wal fulka tajrii fil bahri bi amrihii wa yumsikus samaaa'a an taqa'a 'alal ardi illaa biiznih; innal laaha binnaasi la Ra'uufur Rahiim
Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menundukkan bagimu (ma-nusia) apa yang ada di bumi dan kapal yang berlayar di lautan dengan perin-tah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit agar tidak jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penya-yang kepada manusia.
Juz ke-17
Tafsir
Disamping mengajak Nabi untuk memperhatikan dan memikirkan proses turunnya hujan dari langit, Allah juga mengajak Nabi untuk memperhatikan kekuasaan-Nya yang lain dengan bertanya, "Tidakkah engkau, Muhammad, memperhatikan dengan nalar dan kalbu bahwa Allah menundukkan bagimu, manusia, apa yang ada di perut bumi, maupun yang di permukaannya, di darat maupun laut, berbagai jenis hewan, tumbuh-tumbuhan, dan berbagai jenis makhluk hidup bagi kepentingan kamu. Dan apakah kamu tidak memperhatikan kapal yang berlayar di lautan, terapung meskipun membawa beban yang berat menempuh jarak ribuan mil dengan mematuhi perintah-Nya, hukum alam ciptaan Allah? Dan, apakah kamu tidak memperhatikan bahwa Dia, Allah, menahan benda-benda langit, matahari, bulan, bintang, dan berbagai planet agar tidak jatuh ke bumi, yang akan menghancurkan kehidupan manusia, kecuali dengan izin-Nya? Sungguh, Allah Maha Penyantun kepada seluruh makhluk, Maha Penyayang kepada manusia yang beriman dengan memasukkan mereka ke dalam surga."
Di antara nikmat yang telah diberikan Allah kepada hamba-Nya ialah Dia menundukkan dan memudahkan bagi manusia untuk memanfaatkan segala yang terkandung di dalam bumi dan segala yang ada di permukaannya, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup dan kehidupan manusia. Manusia diberi pengetahuan dan kemampuan menanam dan menyuburkan tanaman, menggali barang-barang tambang yang beraneka ragam macamnya. Kemudian Allah menunjukkan cara-cara memanfaatkan semuanya itu. Allah berfirman:

Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. (al-Jashiyah/45: 13)

Manusia telah dianugerahi Allah ilmu yang banyak. Kadang-kadang sebagian mereka menjadi angkuh dan sombong dengan ilmu yang dimilikinya itu, hendaklah manusia ingat bahwa ilmu yang diberikan itu, hanyalah sedikit bila dibandingkan dengan ilmu Allah yang belum diketahui manusia. Ilmu manusia tidak ada artinya sama sekali bila dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana firman Allah:

Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh. Katakanlah, "Roh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit." (al-Isra'/17: 85)

Demikianlah Allah menundukkan dan memudahkan penguasaan kapal dan laut kepada manusia. Dimudahkan kapal berlayar ke samudera, membawa manusia dan keperluan manusia ke segenap penjuru dunia. Dengan kapal itu pula manusia mencari rezeki di lautan berupa ikan, mutiara, barang tambang dan khazanah lautan berupa ikan yang tidak terhitung banyaknya.

Allah menciptakan alam semesta, yang terdiri atas ruang angkasa dan planet-planetnya yang tidak terhitung banyaknya. Semua terapung dan beredar melalui garis edar yang telah ditentukan Allah. Masing-masing planet itu mempunyai daya tarik, sehingga ia tidak jatuh berantakan, kecuali jika Allah menghendaki-Nya. Firman Allah:

Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan. (al- Infithar/82: 1-2)

Semuanya itu tidak dijadikan Allah dengan cara kebetulan saja, tetapi dengan maksud tertentu, dengan hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan yang rapi dan teliti. Dengan hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan itu manusia dapat mengambil manfaat daripadanya, mereka dapat terbang di jagat raya, naik ke planet lain, mereka dapat meramalkan keadaan cuaca. Mereka dapat berpergian dari suatu negeri ke negeri yang lain dalam waktu yang tidak lama, dan banyak lagi manfaat lain yang dapat mereka ambil dengan menggunakan ketentan-ketentuan dan hukum-hukum Allah itu. Semuanya itu menunjukkan kasih sayang Tuhan kepada manusia.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Hajj
Surat Al Hajj, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, terdiri atas 78 ayat, sedang menurut pendapat sebahagian ahli tafsir termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Sebab perbedaan ini ialah karena sebahagian ayat-ayat surat ini ada yang diturunkan di Mekah dan sebahagian lagi diturunkan di Madinah. Dinamai surat ini Al Hajj, karena surat ini mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan ibadat haji, seperti ihram, thawaf, sa'i, wuquf di Arafah, mencukur rambut, syi'ar-syi'ar Allah, faedah-faedah dan hikmah-hikmah disyari'atkannya haji. Ditegaskan pula bahwa ibadat haji itu telah disyari'atkan di masa Nabi Ibrahim a.s., dan Ka'bah didirikan oleh Nabi Ibrahim a.s. bersama puteranya Ismail a.s.Menurut Al Ghaznawi, surat Al Hajj termasuk di antara surat- surat yang ajaib, diturunkan di malam dan di siang hari, dalam musafir dan dalam keadaan tidak musafir, ada ayat-ayat yang diturunkan di Mekah dan ada pula yang diturunkan di Madinah, isinya ada yang berhubungan dengan peperangan dan ada pula yang berhubungan dengan perdamaian, ada ayat-ayatnya yang muhkam dan ada pula yang mutasyabihaat.