QS. Al-Furqan Ayat 65

وَالَّذِيۡنَ يَقُوۡلُوۡنَ رَبَّنَا اصۡرِفۡ عَنَّا عَذَابَ جَهَـنَّمَ ‌ۖ اِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا
Wallaziina yaquuluuna Rabbanas rif 'annnaa 'azaaba Jahannama inn 'azaabahaa kaana gharaamaa
Dan orang-orang yang berkata, "Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami, karena sesungguhnya azabnya itu membuat kebinasaan yang kekal,"
Juz ke-19
Tafsir
Sifat berikutnya adalah takut akan siksaan api neraka. Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam yang sangat pedih itu dari kami, kami sangat takut, karena sesungguhnya azabnya itu membuat kebinasaan yang kekal.” Inilah kerugian yang sangat besar bagi kami. Apalah arti kehidupan ini jika pada akhirnya kami tersiksa, karena dosa-dosa kami. Sungguh, Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman."
Keempat: Mereka selalu mengingat hari akhirat dan hari perhitungan. Mereka yakin bahwa semua amal perbuatan manusia akan dipertanggungjawabkan di hari itu, yang baik diberi ganjaran berlipat ganda, dan yang jahat akan dibalas dengan balasan yang setimpal. Di kala mereka bermunajat dengan Tuhan di malam hari tergambarlah dalam pikiran mereka bagaimana dahsyatnya suasana di waktu itu seakan-akan mereka benar-benar melihat bagaimana ganasnya api neraka yang selalu menanti para hamba Allah yang durhaka untuk menjadi mangsa dan santapannya. Di kala itu meneteslah air mata mereka dan mereka memohon dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan agar dibebaskan dari siksaan api neraka yang pedih itu.

Orang-orang yang demikian kuat keyakinannya kepada hari akhirat tentu akan mempergunakan kesempatan hidup di dunia ini untuk berbuat amal kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan melakukan perbuatan jahat karena yakin perbuatannya itu akan dibalas dengan siksaan yang pedih. Betapa pun baiknya suatu peraturan yang dibuat manusia dan betapa ketatnya pengawasan dalam pelaksanaannya, tetapi manusia yang tidak sadar akan pengawasan Allah dapat saja meloloskan diri dari ikatan peraturan dan undang-undang itu. Akan tetapi, manusia yang beriman, andaikata tidak ada peraturan dan undang-undang, tidak akan melakukan satu kejahatan pun, karena dia sadar walaupun dapat bebas dari hukuman di dunia, namun tidak akan dapat melepaskan diri dari azab di akhirat. Kesadaran dan keinsyafan inilah yang tertanam dengan kuat di dalam hati setiap muslim yang mendapat julukan "hamba Allah Yang Maha Penyayang."

Ayat ini menjelaskan bagaimana seorang mukmin benar-benar takut jatuh ke dalam siksaan neraka karena siksaannya amat pedih dan dahsyat. Neraka itu merupakan seburuk-buruk tempat yang disediakan bagi hamba Allah yang ingkar dan durhaka. Orang-orang kafir kekal di dalamnya selama-lamanya, menderita berbagai macam siksaan. Meskipun kulit mereka telah hangus terbakar dan panasnya api neraka telah menembus ke dalam daging dan tulang belulang, namun mereka tetap hidup untuk merasakan siksaan itu sebagai tersebut dalam firman-Nya:

Sungguh, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan azab. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. (an-Nisa'/4: 56).
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Furqan
Surat ini terdiri atas 77 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Dinamai Al Furqaan yang artinya pembeda, diambil dari kata Al Furqaan yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan Al Furqaan dalam ayat ini ialah Al Quran. Al Quran dinamakan Al Furqaan karena dia membedakan antara yang haq dengan yang batil. MAka pada surat ini pun terdapat ayat-ayat yang membedakan antara kebenaran ke-esaan Allah s.w.t. dengan kebatilan kepercayaan syirik.