QS. Al-'Ankabut Ayat 66

لِيَكۡفُرُوۡا بِمَاۤ اٰتَيۡنٰهُمۡ ۙۚ وَلِيَتَمَتَّعُوۡا‌ۖ فَسَوۡفَ يَعۡلَمُوۡنَ‏
Li yakfuruu bimaaa aatainaahum wa li yatamatta'uu fasaw fa ya'lamuun
biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan silakan mereka (hidup) bersenang-senang (dalam kekafiran). Maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya).
Juz ke-21
Tafsir
Allah membiarkan mereka bergelimang dalam kenikmatan penuh dosa sebagai istidraj. Biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka, seperti selamat dari bencana, sukses setelah kegagalan, sembuh dari sakit, dan silakan mereka hidup bersenang-senang dalam kekafiran dan dosa. Maka, di akhirat kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatan mereka dan merasakan penyesalan yang tidak berguna lagi.
Ayat ini menerangkan akibat dari perilaku kaum musyrik mempersekutukan Allah sesudah mereka diselamatkan dari bencana, dan merupakan ancaman atas kekafiran mereka kepada nikmat-Nya. Pada ayat yang lalu, Allah menerangkan bahwa setelah mereka selamat, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan-Nya, maka timbullah pertanyaan kenapa Ia menyelamatkan mereka dari bahaya tenggelam itu? Kenapa kapal itu beserta semua penumpangnya tidak dibiarkan tenggelam ke dasar laut, sehingga selesailah persoalan mereka?

Jawabannya adalah bahwa wajar kalau Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang itu memperkenankan doa dari hamba-Nya yang memohon dengan tulus ikhlas. Mereka diselamatkan adalah sebagai ujian bagi keimanan mereka; apakah mereka akan tetap dalam keimanan itu atau akan musyrik kembali.

Ternyata ujian ini tidak membawa hasil. Sesudah diselamatkan Allah, mereka musyrik kembali. Mereka bersikap demikian karena kemusyrikan telah berurat dan berakar dalam jiwa mereka. Hal itu mengakibatkan mereka kafir kepada nikmat Allah yang telah menyelamatkan mereka dari bencana tenggelam dalam laut dan membuat mereka hidup bersenang-senang dalam kekafiran. Oleh karena itu, Allah mengancam mereka dengan mengatakan bahwa kelak mereka akan mengetahui akibat dari perbuatan itu.

Kalimat "maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)" ini mempunyai nada ancaman kepada orang-orang musyrik, karena tanda-tanda kekuasaan dan keesaan Allah serta nikmat yang telah dilimpahkan kepada mereka, tidak dapat meyakinkan mereka, bahkan menambah keingkaran mereka. Seakan-akan dikatakan kepada mereka, "Apabila mereka lalai dan tidak mengubah tindak tanduk mereka, mereka akan mengetahui dengan yakin bahwa azab yang dijanjikan itu pasti menimpa mereka." Apabila azab itu telah menimpa mereka, maka semua pintu tobat telah tertutup bagi mereka.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-'Ankabut
Surat Al 'Ankabuut terdiri atas 69 ayat, termasuk golongan surat-surrat Makkiyah. Dinamai Al 'Ankabuut berhubung terdapatnya perkataan Al 'Ankabuut yang berarti laba-laba pada ayat 41 surat ini, dimana Allah mengumpamakan penyembah-penyembah berhala-berhala itu, dengan laba-laba yang percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia berlindung dan tempat ia menjerat mangsanya, padahal kalau dihembus angin atau ditimpa oleh suatu barang yang kecil saja, rumah itu akan hancur. Begitu pula halnya dengan kaum musyrikin yang percaya kepada kekuatan sembahan-sembahan mereka sebagai tempat berlindung dan tempat meminta sesuatu yang mereka ingini, padahal sembahan-sembahan mereka itu tidak mampu sedikit juga menolong mereka dari azab Allah waktu di dunia, seperti yang terjadi pada kaum Nuh, kaum Ibrahim, kaum Luth, kaum Syu'aib, kaum Saleh, dan lain-lain. Apalagi menghadapi azab Allah di akhirat nanti, sembahan-sembahan mereka itu lebih tidak mampu menghindarkan dan melindungi mereka.