QS. Al-Isra Ayat 68

اَفَاَمِنۡتُمۡ اَنۡ يَّخۡسِفَ بِكُمۡ جَانِبَ الۡبَرِّ اَوۡ يُرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ حَاصِبًا ثُمَّ لَا تَجِدُوۡالَـكُمۡ وَكِيۡلًا
Afa amintum any yakhsifa bikum jaanibal barri aw yursil 'alaikum haasiban summa laa tajiduu lakum wakiilaa
Maka apakah kamu merasa aman bahwa Dia tidak akan membenamkan sebagian daratan bersama kamu atau Dia meniupkan (angin keras yang membawa) batu-batu kecil? Dan kamu tidak akan mendapat seorang pelindung pun,
Juz ke-15
Tafsir
Maka apakah kamu benar-benar telah merasa aman bahwa Dia tidak akan membenamkan sebagian daratan bersama kamu, sebelum kamu tiba dengan selamat ke pantai, atau Dia meniupkan angin keras yang membawa batu-batu kecil? Dan kamu tidak akan mendapat seorang pelindung pun, yang dapat melindungi kamu dari bahaya yang menimpamu.
Allah mengancam orang-orang yang mengingkari nikmat-nikmat-Nya, yang mengira bahwa dengan selamatnya mereka dari ancaman topan dan badai itu, mereka aman dari hukuman Allah Yang berkuasa menjungkirbalikkan sebagian daratan, sehingga mereka terpendam ke perut bumi. Apabila berkehendak, Allah berkuasa meniupkan angin keras dan menghujani mereka dengan batu-batu kecil sehingga mereka lenyap dalam waktu yang sangat singkat dari permukaan bumi ini. Dalam keadaan seperti itu, mereka tidak akan mendapatkan seorang pelindung yang mampu menyelamatkan mereka dari bencana tersebut kecuali Allah Yang Mahakuasa menghidupkan dan mematikan seluruh makhluk-Nya.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa bencana itu bisa terjadi di mana-mana, meskipun selamat dari bencana yang mengancam mereka di lautan, yang berupa topan dan badai, di daratan bencana yang lebih dahsyat mungkin saja terjadi, seperti gempa bumi, hujan batu, banjir, dan sebagainya. Semuanya berada dalam kekuasaan Allah yang menciptakan langit dan bumi serta seluruh makhluk yang berada di antara keduanya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Isra
Surat ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan dengan Al Israa' yang berarti memperjalankan di malam hari, berhubung peristiwa Israa' Nabi Muhammad s.a.w. di Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama dalam surat ini. Penuturan cerita Israa' pada permulaan surat ini, mengandung isyarat bahwa Nabi Muhammad s.a.w. beserta umatnya kemudian hari akan mencapai martabat yang tinggi dan akan menjadi umat yang besar. Surat ini dinamakan pula dengan Bani Israil artinya keturunan Israil berhubung dengan permulaan surat ini, yakni pada ayat kedua sampai dengan ayat kedelapan dan kemudian dekat akhir surat yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104, Allah menyebutkan tentang Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah s.w.t. Dihubungkannya kisah Israa' dengan riwayat Bani Israil pada surat ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.