QS. Al-Isra Ayat 69

اَمۡ اَمِنۡتُمۡ اَنۡ يُّعِيۡدَكُمۡ فِيۡهِ تَارَةً اُخۡرٰى فَيُرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ قَاصِفًا مِّنَ الرِّيۡحِ فَيُغۡرِقَكُمۡ بِمَا كَفَرۡتُمۡ‌ۙ ثُمَّ لَا تَجِدُوۡا لَـكُمۡ عَلَيۡنَا بِهٖ تَبِيۡعًا
Am amintum any yu'iidakum fiihi taaratan ukhraa fa yursila 'alaikum qoosifam minar riihi fa yugh riqakum bimaa kafartum summa laa tajiduu lakum 'alainaa bihii tabii'aa
ataukah kamu merasa aman bahwa Dia tidak akan mengembalikan kamu ke laut sekali lagi, lalu Dia tiupkan angin topan kepada kamu dan ditenggelamkan-Nya kamu disebabkan kekafiranmu? Kemudian kamu tidak akan mendapatkan seorang penolong pun dalam menghadapi (siksaan) Kami.
Juz ke-15
Tafsir
Ataukah kamu merasa aman bahwa Dia suatu waktu dengan kehendak dan kekuasaan-Nya akan mengembalikan kamu ke laut sekali lagi, lalu setelah kamu berada di tengah lautan, Dia tiupkan angin topan kepada kamu dan ditenggelamkan-Nya kamu di tengah lautan atau di tempat kamu diselamatkan dahulu disebabkan kekafiranmu? Kemudian walaupun kamu berusaha dengan mengerahkan segenap kemampuanmu, kamu tidak akan mendapatkan seorang penuntut pun yang dapat menuntut balas atau menolong kamu dalam menghadapi siksaan Kami.
Selanjutnya dijelaskan bahwa Allah berkuasa untuk mengembalikan orang-orang yang mengingkari nikmat-Nya itu ke lautan kembali, setelah mereka merasa aman di darat. Apakah mereka merasa aman dari bencana yang akan menimpa mereka di lautan setelah mereka sampai ke daratan. Allah berkuasa mengembalikan mereka ke lautan kembali, dengan mengirim angin topan dan tsunami yang sangat dahsyat. Angin itu menyapu mereka dari daratan, sehingga mereka akan digulung oleh gelombang yang dapat menenggelamkan mereka. Pada saat-saat mengalami musibah yang sangat dahsyat itu, mereka tidak akan mendapatkan seorang pun yang dapat menolong untuk melepaskan mereka dari siksa Allah.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Isra
Surat ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan dengan Al Israa' yang berarti memperjalankan di malam hari, berhubung peristiwa Israa' Nabi Muhammad s.a.w. di Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama dalam surat ini. Penuturan cerita Israa' pada permulaan surat ini, mengandung isyarat bahwa Nabi Muhammad s.a.w. beserta umatnya kemudian hari akan mencapai martabat yang tinggi dan akan menjadi umat yang besar. Surat ini dinamakan pula dengan Bani Israil artinya keturunan Israil berhubung dengan permulaan surat ini, yakni pada ayat kedua sampai dengan ayat kedelapan dan kemudian dekat akhir surat yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104, Allah menyebutkan tentang Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah s.w.t. Dihubungkannya kisah Israa' dengan riwayat Bani Israil pada surat ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.