QS. Az-Zumar Ayat 69

وَاَشۡرَقَتِ الۡاَرۡضُ بِنُوۡرِ رَبِّهَا وَوُضِعَ الۡكِتٰبُ وَجِآىْ َٔ بِالنَّبِيّٖنَ وَالشُّهَدَآءِ وَقُضِىَ بَيۡنَهُمۡ بِالۡحَقِّ وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُوۡنَ
Wa ashraqatil ardu binuuri Rabbihaa wa wudi'al Kitaabu wa jiii'a bin nabiyyiina wash shuhadaaa'i wa qudiya bainahum bilhaqqi wa hum laa yuzlamuun
Dan bumi (padang Mahsyar) menjadi terang benderang dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan buku-buku (perhitungan perbuatan mereka) diberikan (kepada masing-masing), nabi-nabi dan saksi-saksi pun dihadirkan, lalu diberikan keputusan di antara mereka secara adil, sedang mereka tidak dirugikan.
Juz ke-24
Tafsir
Dan bersamaan dengan itu, bumi, yakni Padang Mahsyar, tempat semua makhluk berkumpul untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan, menjadi terang benderang dengan cahaya keadilan Tuhannya; dan buku-buku rekam jejak perbuatan diberikan dan kemudian dibaca oleh mereka masing-masing satu persatu Nabi-nabi menjadi saksi bagi umatnya, dan saksi-saksi atas amal mereka-pun dihadirkan, lalu diberikan keputusan oleh Allah di antara mereka satu persatu secara adil, sedang mereka tidak dirugikan sedikit pun.
Setelah kejadian itu semua, bersinar cemerlanglah bumi Padang Mahsyar bermandikan cahaya Tuhan karena ditegakkannya keadilan Tuhan, dan ditimbanglah semua amal yang baik dan yang buruk, diletakkan di hadapan masing-masing catatan amal mereka, seperti tersebut dalam ayat:

Dan setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di lehernya. Dan pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab dalam keadaan terbuka. (al-Isra'/17: 13)

Dan dalam ayat:

Dan diletakkanlah kitab (catatan amal), lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, "Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya," dan mereka dapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang jua pun. (al-Kahf/18: 49)

Juga dihadirkan para nabi untuk menjadi saksi atas perbuatan umatnya. Hal ini diterangkan pula pada ayat yang lain:

Dan bagaimanakah (keadaan orang kafir nanti), jika Kami mendatangkan seorang saksi (Rasul) dari setiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka. (an-Nisa'/4: 41)

Selain nabi-nabi sebagai saksi dihadirkan pula saksi lain yaitu malaikat yang mencatat semua amal perbuatan mereka. Hal ini tersebut dalam ayat:

Setiap orang akan datang bersama (malaikat) penggiring dan (malaikat) saksi. (Qaf/50: 21)

Selain dari kitab catatan amal dan saksi-saksi yang dipercaya itu, ada pula saksi yang terdiri dari anggota tubuh sendiri seperti kaki dan tangan. Semua anggota tubuh itu akan menceritakan nanti apa yang telah dilakukannya, seperti tersebut pada ayat:

Pada hari, (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (an-Nur/24: 24)

Dapatlah dibayangkan bagaimana hebatnya sidang pengadilan Tuhan di waktu itu. Sidang yang dapat memutuskan setiap perkara dan memvonis orang dengan keputusan yang seadil-adilnya sehingga tak seorang pun yang dirugikan atau teraniaya karenanya. Sidang tertinggi yang cukup lengkap dengan saksi terpercaya yang tidak dapat dibantah kebenarannya karena setiap saksi saling menguatkan keterangan saksi lainnya. Di saat itulah diputuskan dan ditetapkan nasib setiap orang berdasarkan kebenaran dan sekali-kali tidak mungkin putusan itu bertentangan dengan keadilan dan dapat merugikan atau menjadikan seseorang teraniaya. Hal ini terdapat dalam ayat:

Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan. (al-Anbiya'/21: 47)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Az-Zumar
Surat Az Zumar terdiri ataz 75 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Saba'. Dinamakan Az Zumar (Rombongan-rombongan) karena perkataan Az Zumar yang terdapat pada ayat 71 dan 73 ini. Dalam ayat-ayat tersebut diterangkan keadaan manusia di hari kiamat setelah mereka dihisab, di waktu itu mereka terbagi atas dua rombongan; satu rombongan dibawa ke neraka dan satu rombongan lagi dibawa ke syurga. Masing- masing rombongan memperoleh balasan dari apa yang mereka kerjakan di dunia dahulu. Surat ini dinamakan juga Al Ghuraf (kamar-kamar) berhubung perkataan ghuraf yang terdapat pada ayat 20, dimana diterangkan keadaan kamar-kamar dalam syurga yang diperoleh orang-orang yang bertakwa.