QS. Ar-Ra’d Ayat 7
Dan tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena (tanda-tanda) itu telah didustakan oleh orang terdahulu. (al-Isra/17: 59)
Sunatullah yang berlaku adalah jika tanda-tanda kekuasaan Allah telah diminta, dan setelah tanda-tanda itu diturunkan, namun mereka yang menuntutnya tetap membangkang dan tidak percaya, pasti mereka akan dimusnahkan dengan azab Allah. Allah tidak menghendaki yang demikian itu sehingga tidak menurunkan tanda-tanda mukjizat seperti yang mereka tuntut. Nabi Muhammad saw telah diberi mukjizat yang lain untuk menunjukkan kebenaran risalahnya. Tugas pokok Nabi Muhammad saw hanya sekedar menyampaikan risalahnya seperti tugas nabi-nabi sebelum-nya, bukan memenuhi usul dan permintaan kaumnya agar mereka dapat petunjuk. Urusan memberi petunjuk ke dalam hati seseorang hanya di tangan Allah dan tidak menjadi wewenang Nabi Muhammad, seperti diterangkan dalam firman Allah:
Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allahlah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. (al-Baqarah/2: 272)
Sesungguhnya Nabi Muhammad hanyalah seorang pemberi peringatan. Bagi tiap-tiap umat ada pemimpin yang memberi petunjuk kepada kebaikan. Mereka itu adalah para nabi dan jika mereka telah tiada, maka ahli hikmah, ulama, dan mujtahidin yang melanjutkan tugas nabi untuk menggali dan menjelaskan syariat secara lebih terperinci yang mengandung unsur-unsur akhlak yang baik dan pedoman hidup bagi umat manusia. Firman Allah:
Dan tidak ada satu pun umat melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan. (Fathir/35: 24)
Surat Ar Ra'd ini terdiri atas 43 ayat termasuk golongan surat-surat Madaniyyah. Surat ini dinamakan Ar Ra'd yang berarti guruh karena dalam ayat 13 Allah berfirman yang artinya Dan guruh itu bertasbih sambil memuji-Nya, menunjukkan sifat kesucian dan kesempurnaan Allah s.w.t. Dan lagi sesuai dengan sifat Al Quran yang mengandung ancaman dan harapan, maka demikian pulalah halnya bunyi guruh itu menimbulkan kecemasan dan harapan kepada manusia. Isi yang terpenting dari surat ini ialah bahwa bimbingan Allah kepada makhluk-Nya bertalian erat dengan hukum sebab dan akibat. Bagi Allah s.w.t. tidak ada pilih kasih dalam menetapkan hukuman. Balasan atau hukuman adalah akibat dan ketaatan atau keingkaran terhadap hukum Allah.
Momen Idulfitri sangat istimewa bagi setiap muslim, tak terkecuali kaum wanita muslimah. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari kaum Hawa ini saat merayakan Idulfitri ini. Hal apa saja?
Bacaan niat salat Idulfitri dapat dilakukan dalam hati sebelum melaksanakan salat Ied. Bagaimana lafadz niat salat Idulfitri ini dalam bahasa Arab dan terjemahannya?
Lima contoh khotbah Idulfitri 2025 ini dapat dijadikan referensi atau sumber tambahan ilmu bagi setiap muslim. Hari Raya Idulfitri merupakan salah satu hari paling istimewa bagi setiap umat Islam.
Pada Idulfitri atau lebaran umat Islam bisa melakukan amalan yang besar pahalanya setara dengan sahabat yang ikut perang Badar. Amalan apa saja itu?
Jadwal imsakiyah dan buka puasa ini mengikuti jadwal salat resmi Kemenag RI yang berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.