QS. An-Nahl Ayat 71

وَاللّٰهُ فَضَّلَ بَعۡضَكُمۡ عَلٰى بَعۡضٍ فِى الرِّزۡقِ‌ۚ فَمَا الَّذِيۡنَ فُضِّلُوۡا بِرَآدِّىۡ رِزۡقِهِمۡ عَلٰى مَا مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُهُمۡ فَهُمۡ فِيۡهِ سَوَآءٌ‌ ؕ اَفَبِنِعۡمَةِ اللّٰهِ يَجۡحَدُوۡنَ
Wallaahu faddala ba'dakum 'alaa ba'din fir rizq; famal laziina fuddiluu biraaaddii rizqihim 'alaa maa malakat aimaanuhum fahum fiihi sawaaa'; afabini'matil laahi yajhaduun
Dan Allah melebihkan sebagian kamu atas sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezekinya kepada para hamba sahaya yang mereka miliki, sehingga mereka sama-sama (merasakan) rezeki itu. Mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?
Juz ke-14
Tafsir
Demikianlah, Allah berkuasa menciptakan perbedaan dalam umur manusia. Dan Allah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana, dan Mahakuasa pun berkuasa melebihkan sebagian kamu atas sebagian yang lain dalam hal rezeki, kedudukan, jabatan, kekayaan, dan semisalnya. Allah telah membagi rezeki dengan cara demikian kepada manusia, tetapi di antara orang yang dilebihkan rezekinya ada yang tidak mau memberikan sebagian dari rezekinya kepada para hamba sahaya yang mereka miliki, padahal mereka sama-sama manusia, sehingga kalau saja mereka mau saling berbagai niscaya mereka sama-sama merasakan kenikmatan rezeki itu. Mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?
Setelah Allah menjelaskan perbedaan usia manusia dalam ayat ini, Ia menyebutkan perbedaan rezeki mereka. Allah swt menjelaskan bahwa Allah melebihkan rezeki sebagian manusia dari sebagian yang lain. Ada manusia yang kaya, ada pula yang fakir, ada manusia yang menguasai sumber-sumber rezeki, dan ada manusia yang tidak memperoleh rezeki yang memadai bagi kehidupannya. Semuanya bertujuan agar satu sama lain saling menolong karena saling membutuhkan.

Kemudian Allah swt menjelaskan bahwa di antara orang-orang yang diberi rezeki lebih, ada yang tidak mau memberikan sedikit pun rezekinya kepada orang-orang yang bekerja padanya yang semestinya mendapat bagian dari mereka. Padahal di antara orang-orang yang menguasai dan dikuasai, di antara tuan dan budak sama-sama berhak atas rezeki itu. Oleh karenanya, sepantasnyalah rezeki itu didistribusikan secara adil dan merata kepada semua pihak. Apabila pemilik modal merasa berhak mendapat keuntungan karena modal yang dimilikinya, pekerja hendaknya diberi penghasilan sesuai dengan kemampuannya, supaya pemilik modal dan pekerja sama-sama menikmati sumber-sumber penghasilan itu.

Allah swt berfirman:

Dia membuat perumpamaan bagimu dari dirimu sendiri. Apakah (kamu rela jika) ada di antara hamba-sahaya yang kamu miliki, menjadi sekutu bagimu dalam (memiliki) rezeki yang telah Kami berikan kepadamu, sehingga kamu menjadi setara dengan mereka dalam hal ini, lalu kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada sesamamu. Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengerti. (ar-Rum/30: 28)

Di akhir ayat, Allah mengingatkan bahwa semua itu adalah nikmat-Nya. Oleh karena itu, mereka seharusnya mensyukuri nikmat itu dengan tidak memonopoli sumber-sumber penghasilan itu untuk kepentingan kelompok atau golongan tertentu.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. An-Nahl
Surat ini terdiri atas 128 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamakan An Nahl yang berarti lebah karena di dalamnya, terdapat firman Allah s.w.t. ayat 68 yang artinya : "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah." Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia (lihat ayat 69). Sedang Al Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. (Lihat surat (10) Yunus ayat 57 dan surat (17) Al Isra' ayat 82). Surat ini dinamakan pula "An Ni'am" artinya nikmat-nikmat, karena di dalamnya Allah menyebutkan pelbagai macam nikmat untuk hamba-hamba-Nya.