QS. Sad Ayat 71

اِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلٰٓٮِٕكَةِ اِنِّىۡ خَالِـقٌ ۢ بَشَرًا مِّنۡ طِيۡنٍ
Iz qoola Rabbuka lilmalaaa'ikati innii khaaliqum basharam min tiin
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.
Juz ke-23
Tafsir
Usai menafikan pengetahuan Rasulullah menyangkut al-Mala’ul-A‘la kecuali apa yang sudah diwahyukan oleh Allah, pada ayat berikut Allah lalu menguraikan sekelumit tentang al-Mala’ul-A‘la dan penciptaan Nabi Adam. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia Adam sebagai khalifah di bumi. Aku menciptakannya dari tanah bercampur air.
Pada ayat ini dijelaskan bahwa para malaikat dan iblis mengajukan pertanyaan kepada Allah setelah Dia menyampaikan kepada malaikat bahwa akan menciptakan seorang manusia dari tanah. Pernyataan mereka mengenai faedah adanya manusia yang akan diciptakan Allah itu. Pertanyaan ini diterangkan dalam firman Allah:

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (al-Baqarah/2: 30)

Mengenai penciptaan manusia dari tanah, dijelaskan disini bahwa berdasarkan kajian ilmiah bahan penciptaan manusia adalah tanah, disebut lebih persis pada ayat ini yaitu tanah liat. Istilah liat biasa dipakai untuk menamai butiran tanah dengan ukuran paling kecil, diameter di bawah 0,5 mikron (= 1/2000 mm). Istilah liat juga biasa dipakai untuk menamai jenis mineral pembentuk butiran tanah paling kecil ini. Karena ukurannya yang kecil, liat bila dimasukkan ke dalam air akan bersifat koloidal: tidak melarut tetapi tersebar merata dan sulit dipisahkan dari air. Sebagai mineral, liat adalah sekelompok alumino-silikat hidrat yang strukturnya berlembar. Karena strukturnya, partikel liat mempunyai muatan elektrik. Sifat-sifat mineral liat lainnya adalah plastis, tetapi plastisitas ini menghilang apabila dipanaskan sampai temperatur tertentu karena struktur mineral berubah. Pemanfaatan liat secara tradisional didasarkan pada sifat-sifat fisiknya, antara lain karena mudah dibentuk dan mengeras jika dipanaskan dipanaskan, sehingga umum dipakai sebagai bahan pembuat barang gerabah atau tembikar dan keramik. Pemanfaatan liat secara modern lebih didasarkan pada sifat kimia-fisiknya, umumnya dipakai sebagai bahan katalis pada reaksi-reaksi kimia. Karena sifat-sifat kimia-fisik yang dimilikinya, liat merupakan bagian tanah yang paling mungkin memiliki peran besar pada proses terbentuknya awal kehidupan di muka bumi termasuk penciptaan manusia (lihat juga al-An'am/6: 2, Fathir/35: 11; al-hijr/15: 26-28-33; al-Mu'minun/23: 12, 14; ash-shaffat/37: 11)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Sad
Surat Shaad terdiri atas 88 ayat termasuk golongan surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Qamar. Dinamai dengan Shaad karena surat ini dimulai dengan Shaad (selanjutnya lihat no. [10)). Dalam surat ini Allah bersumpah dengan Al Quran, untuk menunjukkan bahwa Al Quran itu suatu kitab yang agung dan bahwa siapa saja yang mengikutinya akan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat dan untuk menunjukkan bahwa Al Quran ini adalah mukjizat Nabi Muhammad s.a.w. yang menyatakan kebenarannya dan ketinggian akhlaknya.