QS. Al-Mu’minun Ayat 72

اَمۡ تَسۡــَٔـلُهُمۡ خَرۡجًا فَخَرٰجُ رَبِّكَ خَيۡرٌ‌ ‌ۖ وَّهُوَ خَيۡرُ الرّٰزِقِيۡنَ
Am tas'aluhum kharjan fakharaaju Rabbika khairunw wa Huwa khairur raaziqiin
Atau engkau (Muhammad) meminta imbalan kepada mereka? Sedangkan imbalan dari Tuhanmu lebih baik, karena Dia pemberi rezeki yang terbaik.
Juz ke-18
Tafsir
Allah telah menyebutkan empat alasan penolakan orang kafir terhadap dakwah Nabi beserta sanggahan atas keempatnya. Pada ayat ini Allah lalu menyebut alasan kelima. Atau-kah mereka menolak dakwahmu, wahai Nabi Muhammad, karena engkau meminta imbalan kepada mereka atas dakwahmu, sedangkan engkau yakin bahwa imbalan dari Tuhanmu lebih baik, karena Dia pemberi rezeki yang terbaik? Tidak! Engkau tidak pernah berbuat demikian.
Pada ayat ini Allah mempertanyakan mengapa mereka tidak mau menerima ajaran-ajaran Al-Qur'an padahal Nabi Muhammad tidak pernah meminta kepada mereka imbalan jasa atas penyampaian ajaran Al-Qur'an. Nabi Muhammad menyadari bahwa penyampaian risalah itu adalah kewajiban yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya atas perintah Tuhannya. Kalau ada sesuatu yang diharapkannya maka harapan itu tiada lain hanyalah keridaan Allah yang dengan keridaan-Nya ia akan berbahagia dan dengan keridaan Allah itu ia akan mendapat balasan karunia yang tidak akan putus-putusnya sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:

Katakanlah (Muhammad), "Imbalan apa pun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu. Imbalanku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (Saba'/34: 47)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Mu’minun
Surat Al Mu'minuun terdiri atas 118 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamai Al Mu'minuun, karena permulaan ayat ini manerangkan bagaimana seharusnya sifat-sifat orang mukmin yang menyebabkan keberuntungan mereka di akhirat dan ketenteraman jiwa mereka di dunia. Demikian tingginya sifat-sifat itu, hingga ia telah menjadi akhlak bagi Nabi Muhammad s.a.w.