QS. Al-Anbiya Ayat 75

وَاَدۡخَلۡنٰهُ فِىۡ رَحۡمَتِنَا‌ ؕ اِنَّهٗ مِنَ الصّٰلِحِيۡنَ
Wa adkhalnaahu fii rahmatinaa innahuu minas saalihii
Dan Kami masukkan dia ke dalam rahmat Kami; sesungguhnya dia termasuk golongan orang yang shalih.
Juz ke-17
Tafsir
Walaupun Nabi Lut hidup di tengah masyarakat homoseksual, beliau tidak terpengaruh, karena mendapat rahmat Allah. Dan Kami masukkan dia ke dalam rahmat Kami yang membentenginya dari pengaruh buruk. Sesungguhnya dia terlindungi dari kejahatan, karena dirinya termasuk golongan orang yang saleh, beriman, dan senantiasa menaati perintah Allah.
Allah menjelaskan dalam ayat ini rahmat-Nya kepada Nabi Lut a.s., dengan memasukkannya ke dalam lingkungan rahmat-Nya. Maksudnya ialah bahwa Nabi Lut termasuk orang-orang yang dikasihi dan disayangi Allah, sehingga ia menjadi salah seorang penghuni surga-Nya.

Allah berfirman kepada surga, "Kamu adalah rahmat-Ku, dengan kaulah Aku rahmati orang-orang yang Aku kehendaki di antara hamba-hambaKu." (Riwayat al-Bukhari)

Akhirnya, pada ujung ayat ini Allah menjelaskan apa sebabnya dia mengaruniakan rahmat yang begitu besarnya kepada Nabi Lut yaitu karena dia termasuk dalam golongan hamba-hamba Allah yang saleh yang selalu menaati perintah dan larangan Allah.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Anbiya
Surat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'(nabi-nabi), karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad s.a.w supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.